PINTU Edukasi Karyawan LinkAja Soal Aset Kripto: Dorong Adopsi dan Literasi di Indonesia
PINTU, melalui program Pintu Goes to Office, memberikan edukasi aset kripto dan teknologi blockchain kepada karyawan LinkAja, mendorong adopsi dan literasi di Indonesia.
Jakarta, 13 Maret 2024 - PT Pintu Kemana Saja, perusahaan di balik aplikasi perdagangan kripto PINTU, telah sukses melaksanakan program edukasi pertamanya, "Pintu Goes to Office." Program ini bertujuan meningkatkan literasi aset kripto dan teknologi blockchain. Langkah ini diawali dengan kunjungan ke PT Fintek Karya Nusantara, perusahaan di balik aplikasi pembayaran digital LinkAja.
Inisiatif ini diungkapkan oleh Chief Marketing Officer PINTU, Timothius Martin, di Jakarta. Ia menekankan pentingnya perluasan program edukasi ke berbagai kalangan, termasuk karyawan perusahaan. Kunjungan ke LinkAja merupakan langkah awal yang strategis dalam upaya tersebut.
Program Pintu Goes to Office diharapkan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang aset kripto dan teknologi pendukungnya. PINTU ingin mendorong adopsi aset kripto yang lebih luas di Indonesia, sekaligus memberikan edukasi tentang fundamental aset kripto dan teknologi blockchain. Pemahaman yang baik tentang potensi dan risiko investasi kripto sangat penting bagi investor pemula maupun profesional.
Pentingnya Literasi Aset Kripto di Indonesia
Timothius Martin menambahkan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk membekali investor dengan pengetahuan yang cukup dalam mengambil keputusan investasi yang bijak. Dengan pemahaman yang komprehensif, investor dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. PINTU berencana untuk memperluas program ini ke perusahaan-perusahaan lain di Indonesia.
Data dari Triple-A, perusahaan kripto asal Singapura, menunjukkan bahwa jumlah pemilik aset kripto global telah mencapai 560 juta orang pada tahun lalu. Di Indonesia sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat 22,11 juta investor kripto hingga tahun 2024. Meskipun demikian, penetrasi aset kripto di Indonesia baru mencapai 7 persen dari total populasi, menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat besar.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya edukasi dan literasi aset kripto di Indonesia. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang aset kripto, diharapkan dapat mengurangi risiko investasi yang tidak bijak dan mendorong pertumbuhan pasar kripto yang sehat dan berkelanjutan.
Program PINTU ini mendapat sambutan positif dari LinkAja. CEO LinkAja, Yogi Rizkian Bahar, mengapresiasi inisiatif PINTU dalam membagikan wawasan tentang aset kripto. Ia menilai program ini sangat edukatif dan bermanfaat bagi LinkAja, mengingat diskusi tentang bitcoin dan aset kripto semakin berkembang pesat, terutama di kalangan generasi muda.
LinkAja dan Transformasi Digital
Yogi Rizkian Bahar juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi transformasi digital di industri fintech. Ia melihat program PINTU sebagai kesempatan berharga bagi LinkAja untuk belajar langsung dari para ahli di bidang kripto. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya perspektif LinkAja dalam menghadapi perkembangan teknologi finansial terkini.
Program Pintu Goes to Office merupakan langkah strategis PINTU dalam meningkatkan literasi aset kripto di Indonesia. Dengan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti LinkAja, PINTU berharap dapat menjangkau lebih banyak orang dan memberikan edukasi yang komprehensif tentang aset kripto dan teknologi blockchain. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong perkembangan teknologi finansial di Indonesia.
Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak inisiatif serupa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di sektor teknologi finansial untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan di masyarakat. Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat lebih siap menghadapi perkembangan teknologi dan mengambil keputusan investasi yang lebih bijak.
Pentingnya edukasi dan literasi ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi finansial dengan lebih optimal dan mengurangi risiko investasi yang tidak diinginkan. PINTU telah menunjukkan komitmennya dalam hal ini, dan diharapkan akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain.