Natuna Sediakan Ruang Belajar Al-Quran di Perpustakaan Daerah
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Natuna berkolaborasi dengan yayasan untuk menyediakan tempat belajar membaca Al-Quran bagi anak-anak di Gedung Perpustakaan Daerah Idrus M. Tahar, mulai pekan pertama Mei 2025.

Natuna, 5 Maret 2024 (ANTARA) - Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, kini memiliki fasilitas baru yang mendukung pengembangan minat baca dan keagamaan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Natuna menyediakan ruang khusus di Gedung Perpustakaan Daerah Idrus M. Tahar, Kecamatan Bunguran Timur, untuk anak-anak belajar membaca Al-Quran. Inisiatif ini merupakan kolaborasi Disperpusip dengan sebuah yayasan, menandai peran perpustakaan yang semakin inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Disperpusip Natuna, Erson Gempa Afriandi, menjelaskan bahwa program ini sepenuhnya dikelola oleh yayasan mitra. Yayasan tersebut bertanggung jawab atas tenaga pendidik, metode pembelajaran, jadwal kegiatan, dan penamaan program. Peran Disperpusip adalah menyediakan fasilitas berupa ruangan yang nyaman, aman, dan tidak mengganggu aktivitas perpustakaan lainnya. "Kami bekerja sama dengan salah satu yayasan dalam rangka pengkaderan qari dan qariah handal di Natuna," ungkap Erson.
Al-Quran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar juga disediakan oleh yayasan. Ruangan yang disediakan di Perpustakaan Daerah Idrus M. Tahar dinilai cukup memadai untuk menunjang program ini dan berbagai kegiatan positif lainnya yang bertujuan menciptakan generasi unggul. Program ini dijadwalkan dimulai pada pekan pertama Mei 2025, menunggu finalisasi jadwal dari pihak yayasan agar tidak bentrok dengan program perpustakaan yang sudah ada.
Fasilitas Perpustakaan yang Inklusif
Langkah ini menunjukkan transformasi peran perpustakaan modern. Tidak hanya sebagai tempat meminjam dan membaca buku, perpustakaan kini menjadi pusat kegiatan sosial dan pengembangan potensi masyarakat. "Fungsi perpustakaan saat ini bersifat inklusif dan terbuka. Perpustakaan tidak lagi hanya tempat membaca buku, tetapi juga dapat menjadi wadah bagi berbagai kegiatan sosial masyarakat," tegas Erson Gempa Afriandi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program pendidikan dan pengembangan keterampilan.
Dengan menyediakan ruang belajar Al-Quran, Perpustakaan Daerah Idrus M. Tahar tidak hanya mendukung peningkatan literasi, tetapi juga pengembangan keagamaan bagi anak-anak Natuna. Inisiatif ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang unggul, berakhlak mulia, dan berilmu pengetahuan. Ketersediaan fasilitas yang memadai dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kerja sama antara Disperpusip dan yayasan ini merupakan contoh sinergi positif antara lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat dalam memajukan pendidikan dan keagamaan di Natuna. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya anak-anak di Natuna.
Dukungan dan Harapan
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan minat baca Al-Quran di kalangan anak-anak Natuna. Dengan adanya fasilitas dan bimbingan yang memadai, diharapkan anak-anak dapat lebih mudah memahami dan menghayati isi Al-Quran. Selain itu, program ini juga dapat membantu membentuk karakter anak-anak menjadi lebih baik dan berakhlak mulia.
Keberadaan ruang belajar Al-Quran di perpustakaan juga dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa. Dengan demikian, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat untuk membaca buku, tetapi juga sebagai pusat kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk mengembangkan program serupa dan mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pihak Disperpusip Natuna berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Mereka juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan dan keagamaan di Natuna.
Sebagai penutup, perlu diapresiasi langkah inovatif Disperpusip Natuna dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan untuk kegiatan keagamaan. Semoga program ini dapat menjadi model bagi perpustakaan lain di Indonesia untuk memberikan layanan yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat.