PLN dan University of Dundee Kolaborasi Percepat Transisi Energi Menuju Nol Emisi
PLN dan University of Dundee menggelar kuliah umum membahas strategi percepatan nol emisi karbon, kolaborasi global untuk transisi energi berkelanjutan.
PT PLN (Persero) dan University of Dundee, Inggris, baru-baru ini menggelar kuliah umum di Jakarta pada 19 Januari 2025. Acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam upaya percepatan transisi energi menuju nol emisi karbon (NZE). Kuliah umum tersebut menghadirkan pembicara dari berbagai pemangku kepentingan, baik dari dalam negeri maupun komunitas global, untuk membahas strategi efektif dalam mencapai target tersebut. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi tantangan transisi energi.
Darmawan Prasodjo menyampaikan rasa bangga atas terjalinnya kolaborasi global yang erat dalam upaya mencapai NZE. Ia optimistis, dengan kerja sama yang solid, berbagai tantangan dalam transisi energi dapat diatasi. "Forum ini memberikan kita rasa bangga bahwa komunitas global yang sebelumnya terfragmentasi kini menjadi satu, dan ini memberi kita keyakinan bahwa apapun tantangan yang ada di depan, kita akan terus bergerak maju untuk menyelesaikan misi ini, untuk berjuang demi menjaga keberlanjutan bagi generasi yang akan datang," ujarnya dalam pernyataan resmi di Jakarta.
PLN sendiri tengah gencar beralih dari energi fosil ke energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) mendatang yang akan didominasi oleh energi baru dan terbarukan. Upaya ini juga sejalan dengan semangat swasembada energi pemerintah, di mana PLN berkomitmen menyediakan energi yang terjangkau, bersih, dan meningkatkan ketahanan energi nasional. "Bagaimana dalam prosesnya kita akan mengundang lebih banyak investasi hijau, mempercepat pertumbuhan, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, memberantas kemiskinan, menghilangkan kelaparan, dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat dan di saat yang bersamaan mengurangi emisi gas rumah kaca," tambah Darmawan.
Kerja Sama Indonesia-Inggris dalam Transisi Energi
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, turut memberikan sambutan dalam kuliah umum tersebut. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara Inggris dan Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan. Forum ini juga dirayakan sebagai bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomasi antara Indonesia dan Inggris Raya. "Saat ini Indonesia dan Inggris Raya sedang melakukan kerja sama transisi energi bersama dengan berbagai pemangku kepentingan dan ini sejalan dengan program komitmen yang disampaikan Pemerintah Indonesia. Pada pertemuan Presiden Prabowo dengan Perdana Menteri kami, yang menjadi fokus utama yaitu mendorong kemitraan baru, salah satunya adalah kemitraan di energi dan perubahan lingkungan," jelas Jermey.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, melihat transisi energi sebagai peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menyejahterakan masyarakat, dan mengurangi kesenjangan. Ia mengingatkan tantangan global seperti deglobalisasi, digitalisasi, perubahan iklim, dan utang global yang perlu diperhatikan dalam pembangunan ekonomi Indonesia agar tetap tumbuh.
Senada dengan Suahasil, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu, mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, menekankan pentingnya transisi energi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan melindungi harga energi dari fluktuasi yang tidak stabil. Ia juga menekankan peran kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi sebagai kunci keberhasilan transisi energi. "Melalui forum yang sangat baik ini, diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret dalam mengatasi topik transisi energi melalui kolaborasi yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan," kata Jisman.
Strategi Percepatan Nol Emisi Karbon
Kuliah umum ini membahas berbagai strategi untuk mempercepat pencapaian NZE di Indonesia. Beberapa poin penting yang dibahas meliputi peningkatan investasi di sektor energi terbarukan, pengembangan teknologi energi bersih, dan peningkatan efisiensi energi. Selain itu, pentingnya edukasi dan kesadaran publik mengenai pentingnya transisi energi juga menjadi fokus diskusi.
Para pembicara juga membahas tantangan yang dihadapi dalam transisi energi, seperti keterbatasan infrastruktur, ketersediaan sumber daya manusia, dan regulasi yang masih perlu penyempurnaan. Namun, optimisme tetap tinggi karena kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak akan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan tersebut.
Sebagai penutup, kuliah umum ini menegaskan komitmen bersama untuk mempercepat transisi energi menuju nol emisi karbon. Kolaborasi antara PLN, University of Dundee, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret dan berkelanjutan untuk masa depan energi Indonesia.
Acara ini menandai langkah penting dalam upaya Indonesia untuk mencapai target NZE dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Kerja sama internasional dan kolaborasi multi-sektoral menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan ini.