PLN Giatkan Program Pemilahan Sampah Berkelanjutan di Palangka Raya
PLN UIP Kalimantan Bagian Barat berkolaborasi dengan Bank Sampah Jekan Mandiri untuk menggiatkan program pemilahan sampah berkelanjutan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, guna mengurangi limbah dan mendukung ekonomi sirkular.
PLN Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Barat 3 (UPP KLB 3) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, resmi meluncurkan program pemilahan sampah berkelanjutan pada Senin, 17 Maret 2024. Kerja sama ini dijalin bersama Bank Sampah Jekan Mandiri, bertujuan untuk menciptakan pengelolaan sampah yang lebih terstruktur dan ramah lingkungan di lingkungan perusahaan PLN.
Program ini mencakup pemilahan sampah anorganik, implementasi biopori untuk sampah organik, dan pengelolaan sampah residu. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk memenuhi standar Maturity Level Sustainability (Climate Click) dan mengurangi pemborosan sumber daya. Manager PLN UPP KLB 3, Muhamad Indra Firdaus, menjelaskan bahwa program ini juga bertujuan untuk membangun budaya kerja yang lebih peduli lingkungan, menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan melibatkan aktif seluruh pegawai dalam pengelolaan sampah. "Program ini bertujuan mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih terstruktur dan ramah lingkungan di lingkungan perusahaan," kata Indra.
General Manager PLN UIP KLB, Johar Wijaya, menambahkan bahwa program ini selaras dengan komitmen PLN untuk menjalankan kegiatan yang lebih ramah lingkungan. PLN tidak hanya fokus pada penyediaan listrik, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. "Melalui kerja sama ini, PLN bukan hanya berfokus pada penyediaan listrik, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab," ujarnya.
Kerja Sama dengan Bank Sampah Jekan Mandiri
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, PLN UPP KLB 3 menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Bank Sampah Jekan Mandiri. Kerja sama ini memastikan keberlanjutan program pemilahan sampah dan pengelolaannya. Direktur Bank Sampah Jekan Mandiri, Maria Edi Jatiwirawati, mengapresiasi inisiatif PLN ini sebagai langkah nyata dalam mendukung ekonomi sirkular. Ia berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengelola sampah dengan lebih baik.
Maria menekankan pentingnya pemilahan sampah yang tepat untuk meminimalkan dampak lingkungan dan memaksimalkan nilai ekonomi dari sampah. "Kami berharap kerja sama ini bisa menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengelola sampah dengan lebih baik. Dengan pemilahan yang tepat, dampak lingkungan dapat diminimalkan, dan nilai ekonomi dari sampah dapat dimanfaatkan secara optimal," tuturnya.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi pengelolaan sampah internal PLN, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta dalam pelestarian lingkungan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular, diharapkan pengelolaan sampah di Palangka Raya menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
Implementasi Program dan Dampaknya
Program pemilahan sampah berkelanjutan PLN ini memiliki beberapa tahapan penting. Pertama, pemilahan sampah dilakukan secara terstruktur, memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik diolah melalui sistem biopori untuk mengurangi volume sampah dan memperkaya tanah. Sementara itu, sampah anorganik akan dikelola dan didaur ulang sesuai jenisnya.
Kedua, program ini menekankan pentingnya edukasi dan partisipasi aktif seluruh karyawan PLN. Pelatihan dan sosialisasi dilakukan untuk memastikan pemahaman dan kepatuhan terhadap prosedur pemilahan sampah. Ketiga, kerja sama dengan Bank Sampah Jekan Mandiri memastikan pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan. Bank sampah akan berperan dalam pengolahan dan pendaurulangan sampah yang telah dipilah.
Dampak positif yang diharapkan dari program ini meliputi pengurangan volume sampah di lingkungan PLN, pengurangan emisi karbon, dan peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan karyawan. Selain itu, kerja sama dengan Bank Sampah Jekan Mandiri juga berpotensi meningkatkan perekonomian lokal melalui pemanfaatan kembali sampah.
PLN berkomitmen untuk terus mendukung program ini dan berharap program ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain di Indonesia untuk menerapkan praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan demikian, kontribusi PLN terhadap lingkungan tidak hanya terbatas pada penyediaan energi listrik, tetapi juga mencakup pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Keberhasilan program ini akan diukur dari penurunan volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir, peningkatan jumlah sampah yang didaur ulang, dan peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan karyawan PLN dan masyarakat sekitar.
Kesimpulan
Program pemilahan sampah berkelanjutan yang digiatkan PLN di Palangka Raya merupakan langkah penting dalam mendukung pelestarian lingkungan dan ekonomi sirkular. Kerja sama dengan Bank Sampah Jekan Mandiri menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.