Polda Maluku Dorong Pemda Manfaatkan Budaya untuk Perkuat Kamtibmas di Maluku Tenggara
Polda Maluku menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam memperkuat Kamtibmas di Maluku Tenggara, dengan Kapolda Maluku mengapresiasi inisiatif Pemda setempat yang telah menggelar pentas budaya sebagai langkah strategis membangun kesadaran kolektif masy
Kepolisian Daerah (Polda) Maluku, pada Selasa (13/5), di Ambon, menegaskan pentingnya pendekatan budaya untuk memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Maluku Tenggara. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, saat menghadiri kegiatan Pentas Budaya Pembinaan Kamtibmas dan Penguatan Wawasan Kebangsaan di Kota Langgur, Maluku Tenggara. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Gubernur Maluku.
Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan menekankan bahwa budaya bukan hanya sekadar simbol tradisi, melainkan juga strategi efektif untuk memperkuat wawasan kebangsaan dan menjaga stabilitas daerah. Pentas budaya tersebut, yang dibuka dengan Tarian Kipas dan dilanjutkan dengan sendratari Larvul Ngabal, menampilkan nilai-nilai luhur budaya Kei sebagai dasar kehidupan masyarakat Maluku Tenggara. Kapolda mengapresiasi langkah Pemda Maluku Tenggara yang telah mengintegrasikan pendekatan budaya dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat.
Kegiatan tersebut bukan hanya sebuah acara seremonial, melainkan langkah strategis untuk memperkuat ikatan sosial dan semangat kebangsaan di tengah masyarakat yang majemuk. Kapolda menekankan pentingnya menghapus stigma konflik yang masih melekat di beberapa wilayah di Maluku dan mendorong narasi positif, rekonsiliasi, dan cinta tanah air untuk membangun citra damai dan terbuka. Ia juga menyampaikan rasa kagumnya atas sambutan luar biasa dari masyarakat Langgur, yang menurutnya menunjukkan kekuatan semangat kebangsaan dan kolaborasi.
Pentingnya Pendekatan Budaya dalam Kamtibmas
Kapolda Maluku berharap kegiatan serupa dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Maluku. Dengan menjadikan budaya sebagai jembatan komunikasi sosial, diharapkan ketahanan masyarakat akan semakin kuat. Pentas budaya ini menjadi simbol kolaborasi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis, sekaligus meneguhkan identitas bangsa dari Timur Indonesia. Pendekatan budaya dinilai efektif karena mampu membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan juga menambahkan bahwa "Ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat jalinan sosial dan semangat kebangsaan di tengah masyarakat yang majemuk. Budaya bisa menjadi kekuatan utama dalam merawat persatuan." Beliau juga menekankan perlunya menghapus stigma konflik dan mengganti dengan narasi positif yang membangun.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, melalui inisiatif ini, telah menunjukkan komitmen nyata dalam membangun Kamtibmas yang berakar pada nilai-nilai lokal. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, kegiatan ini berhasil menciptakan rasa kebersamaan dan kekompakan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Kehadiran Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Ketua DPRD Maluku, Wakajati, dan Kabinda dalam acara tersebut menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah terhadap inisiatif ini. Kehadiran tokoh agama dan adat juga memperkuat pesan bahwa pendekatan budaya ini mendapat dukungan luas dari seluruh lapisan masyarakat.
Partisipasi aktif masyarakat dalam pentas budaya menunjukkan kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa budaya dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat yang majemuk.
Suksesnya acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menerapkan pendekatan budaya dalam membangun Kamtibmas. Dengan menggabungkan kekuatan pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan terciptanya lingkungan yang aman, damai, dan harmonis.
Polda Maluku berharap agar kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Maluku dalam membangun keamanan berbasis nilai-nilai lokal. Dengan menjadikan budaya sebagai jembatan komunikasi sosial, diharapkan ketahanan masyarakat akan semakin kokoh. Pentas budaya ini menjadi simbol kolaborasi yang efektif dalam menciptakan ruang aman dan harmonis.
Dengan mengoptimalkan peran budaya, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang aman dan kondusif, serta memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat Maluku Tenggara.