Polres Bengkayang Amankan Imlek 2024: 24 Titik Utama dan 38 Kelenteng Terpantau
Polres Bengkayang, Kalimantan Barat, mengamankan 24 titik vital dan 38 kelenteng selama perayaan Imlek 2024 dengan mengerahkan 135 personel gabungan untuk memastikan perayaan berjalan aman dan damai serta menghormati keberagaman.
Perayaan Imlek 2024 di Bengkayang, Kalimantan Barat, berlangsung aman berkat pengamanan ketat yang dilakukan Polres Bengkayang. Sebanyak 24 titik utama perayaan dan 38 kelenteng di wilayah tersebut menjadi fokus pengamanan.
Kapolres Bengkayang, AKBP Teguh Nugroho, menjelaskan bahwa personel gabungan yang berjumlah 135 orang dikerahkan untuk memastikan keamanan dan ketertiban. Tim gabungan ini terdiri dari 73 anggota Polri, anggota TNI, petugas pemadam kebakaran, dan panitia internal rumah ibadah. Patroli rutin juga dilakukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan.
"Kami telah menempatkan personel di seluruh titik pusat peribadatan dan melakukan patroli berkala untuk mengantisipasi potensi gangguan," ujar Kapolres Teguh dalam keterangannya di Bengkayang, Rabu.
Beberapa lokasi utama yang mendapat perhatian khusus adalah Kelenteng Ariamarama (salah satu kelenteng terbesar di Bengkayang), Wihara Buddha Maitreya (pusat ibadah umat Buddha), dan Kelenteng Sak Ja (yang dikenal dengan tradisi sembahyang besarnya). Pengamanan di lokasi-lokasi ini difokuskan pada kelancaran ibadah dan mencegah potensi kerumunan yang tak terkendali.
Strategi pengamanan yang diterapkan Polres Bengkayang meliputi patroli rutin, penempatan personel di tempat ibadah, pengaturan lalu lintas, serta koordinasi dengan panitia Imlek dan tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan perayaan Imlek berlangsung aman, tertib, dan kondusif.
"Upaya ini bertujuan untuk memastikan perayaan berlangsung aman, tertib, dan kondusif," tegas Kapolres Teguh. Komitmen Polres Bengkayang dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, terutama dalam momen perayaan keagamaan, sangat diutamakan. Dengan mengusung konsep 'Polri Presisi', diharapkan perayaan Imlek dapat berjalan dengan tenang dan penuh keberkahan.
Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, turut mendukung perayaan Imlek sebagai momen penting untuk memperkuat ikatan sosial. Ia juga menekankan pentingnya menghindari atribut yang berpotensi memicu konflik SARA. "Perayaan Imlek bukan hanya tradisi, tetapi juga momen untuk memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat majemuk," kata Bupati Darwis.
Bupati Darwis juga mengajak seluruh masyarakat Bengkayang untuk menjadikan perayaan Imlek sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Toleransi antarumat beragama dan saling menghormati perbedaan menjadi kunci utama dalam menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah masyarakat yang beragam.
Dengan adanya pengamanan yang terencana dan komprehensif, perayaan Imlek di Bengkayang tahun ini diharapkan berjalan lancar dan damai, mencerminkan semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama.