Polres dan Polsek Maluku Utara Sukses Tanam Pangan di Lahan Tidur, Wujud Dukungan Ketahanan Pangan Nasional
Kepolisian Daerah Maluku Utara (Polda Malut) menginisiasi program pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian di berbagai polres dan polsek, mendukung ketahanan pangan nasional dan menginspirasi masyarakat.
Kepolisian Daerah Maluku Utara (Polda Malut) menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Berbagai Polres dan Polsek di Maluku Utara telah berhasil memanfaatkan lahan tidur di lingkungan kantor mereka untuk menanam berbagai tanaman pangan. Inisiatif ini dimulai dari instruksi internal Polda Malut dan telah membuahkan hasil yang signifikan, khususnya di Pulau Halmahera.
Program ini menjawab tantangan penurunan produksi beras di Pulau Halmahera dalam tiga tahun terakhir, sebagaimana yang diungkapkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara. Dengan memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak terpakai, pihak kepolisian tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan daerah, tetapi juga memberikan contoh nyata bagi masyarakat untuk melakukan hal yang sama.
Kepala Bidang Humas Polda Malut, Kombes Pol Bambang Suharyono, menjelaskan bahwa program ini mendorong seluruh jajaran kepolisian, dari tingkat Polres hingga Polsek, untuk aktif berpartisipasi dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. Langkah ini merupakan bentuk dukungan langsung terhadap program pemerintah dan menunjukkan sinergi positif antara institusi kepolisian dan program pemerintah.
Sukses Bertanam di Lahan Terbatas
Salah satu contoh keberhasilan program ini terlihat di Polsek Wasile Selatan. Di lahan kosong pekarangan kantor, mereka berhasil menanam berbagai jenis tanaman pangan seperti jagung, kangkung, bayam, dan daun bawang. Tanaman tersebut tumbuh subur dan siap panen, membuktikan bahwa lahan yang terbatas pun dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kapolsek Wasile Selatan, Iptu Nurmala Ismail, menjelaskan bahwa inisiatif ini dilandasi oleh kepedulian Polsek terhadap ketahanan pangan di wilayahnya. "Kami ingin menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan lahan yang ada, kita bisa menghasilkan bahan pangan sendiri sekaligus menginspirasi masyarakat untuk melakukan hal serupa," ujar Iptu Nurmala Ismail.
Program ini telah berjalan selama beberapa bulan dan melibatkan seluruh personel Polsek Wasile Selatan. Mereka secara rutin merawat tanaman agar tumbuh optimal. Selain berkontribusi pada ketahanan pangan, langkah ini diharapkan dapat membantu warga memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Iptu Nurmala Ismail menambahkan, "Kami berharap masyarakat tergerak untuk bercocok tanam di pekarangan rumah mereka, sehingga bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan." Hal ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada produksi pangan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat.
Dukungan dan Harapan Ke Depan
Polda Malut berharap program pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian ini dapat terus berkembang dan diadopsi oleh lebih banyak Polres dan Polsek di seluruh Maluku Utara. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan komitmen, lahan yang tidak produktif dapat diubah menjadi sumber pangan yang bermanfaat.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam upaya ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah, masyarakat dapat berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan keluarga dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Langkah Polda Malut ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata sinergi antara institusi pemerintah dan program ketahanan pangan nasional. Semoga program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat Maluku Utara.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dengan memanfaatkan lahan tidur, diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Kesimpulan
Pemanfaatan lahan tidur oleh Polres dan Polsek di Maluku Utara untuk budidaya tanaman pangan merupakan langkah inovatif dan patut dicontoh. Program ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan daerah, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan.