Prabowo: Jawa Timur, Tuan Rumah Ideal Investasi dan Pembangunan
Presiden Prabowo Subianto memuji Jawa Timur sebagai provinsi yang ramah investasi dan pembangunan, bahkan menyebutnya sebagai lokasi pabrik baru terbesar di dunia.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam kunjungannya ke Gresik, Jawa Timur pada Senin, 17 Maret, memberikan apresiasi tinggi terhadap iklim investasi dan pembangunan di provinsi tersebut. Peresmian smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik menjadi latar belakang pernyataan tersebut. Beliau menekankan pentingnya Jawa Timur untuk terus menjaga dan meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi investasi yang ramah.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan, "Saya kira Jawa Timur harus menjaga, menjadi tuan rumah yang baik sehingga kita terus bisa menjadi tempat yang ramah terhadap investasi." Pernyataan ini sekaligus menjadi penegasan atas komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi di daerah.
Apresiasi Presiden Prabowo tidak hanya berhenti pada iklim investasi. Beliau juga mengagumi perkembangan pesat Jawa Timur yang ditandai dengan pembangunan pabrik dan gedung baru dalam setiap kunjungannya. "Saya terbang ini sudah tiap bulan, masih ada saja pabrik baru, gedung baru. Ini luar biasa Jawa Timur," ungkap Presiden Prabowo, menggambarkan laju pembangunan yang signifikan di provinsi tersebut.
Jawa Timur: Magnet Investasi dan Pembangunan
Presiden Prabowo Subianto secara khusus memuji upaya Jawa Timur dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi. Keberhasilan ini, menurut beliau, sangat penting dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional. Provinsi ini telah berhasil menarik minat banyak perusahaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia, yang diyakini memiliki masa depan yang gemilang.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga menyinggung potensi Jawa Timur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk yang signifikan, melebihi populasi negara Malaysia, Jawa Timur memiliki pasar domestik yang besar dan potensi sumber daya manusia yang melimpah. Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai lokasi yang strategis bagi para investor.
Beliau bahkan berkelakar, "Di Jawa Timur jumlah penduduknya berapa? 50 juta? 41,6 juta, lebih besar daripada Malaysia itu. Mungkin Ibu Khofifah cocoknya jadi perdana menteri ini," menunjukkan kekagumannya terhadap potensi dan kapasitas kepemimpinan Gubernur Jawa Timur.
Smelter Freeport: Kebanggaan Indonesia
Peresmian smelter PT Freeport Indonesia di Gresik menjadi fokus utama kunjungan Presiden Prabowo. Smelter ini digambarkan sebagai pabrik pemurnian logam mulia terbesar di dunia, yang mengolah konsentrat menjadi logam mulia seperti emas dan perak. Keberadaan smelter ini dinilai sangat penting bagi perekonomian Indonesia.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengolahan sumber daya alam hingga menjadi produk jadi. "Ini sungguh sesuatu yang sangat penting bagi negara dan bangsa kita. Ini yang kita kehendaki bahwa negara kita, bangsa kita, tidak hanya akan menjual bahan baku, tetapi kita ingin juga menjual barang-barang jadi, barang-barang produk akhir yang punya nilai tambah yang sangat besar," tegas Presiden Prabowo.
Dengan beroperasinya smelter ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil bumi dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong industri hilir dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Keberadaan smelter ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dan sekitarnya. Investasi besar-besaran yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Secara keseluruhan, kunjungan Presiden Prabowo ke Jawa Timur dan peresmian smelter PT Freeport Indonesia menjadi simbol komitmen pemerintah untuk mendorong investasi dan pembangunan di Indonesia. Jawa Timur, dengan segala potensi dan kemajuannya, diyakini akan terus memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional.