Prabowo Uji Coba Drone Penabur Benih di Sumsel, Targetkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia
Presiden Prabowo Subianto menjajal teknologi drone penabur benih di lahan rawa Sumsel, bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto melakukan uji coba langsung teknologi drone penabur benih di lahan seluas 105 ribu hektar di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Uji coba ini dilakukan pada Rabu, 23 April 2023, sebagai bagian dari kegiatan penanaman massal di lahan rawa tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penanaman padi di lahan yang sebelumnya kurang produktif.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya modernisasi pertanian. Penggunaan drone penabur benih dinilai mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan. Beliau menyatakan, "Dengan menggunakan drone, petani dapat menabur benih hingga 25 hektar lahan per hari, sedangkan cara manual, saya kira, hanya satu hektar dalam 25 hari." Pernyataan ini menunjukkan perbedaan signifikan antara teknologi modern dan metode konvensional dalam pertanian.
Keberhasilan uji coba drone ini diharapkan dapat membantu petani mengoptimalkan lahan rawa yang sebelumnya tidak produktif menjadi area pertanian dengan hasil panen tinggi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Presiden Prabowo optimistis program ini akan berkontribusi besar terhadap peningkatan produksi beras di Sumatera Selatan.
Revolusi Pertanian dengan Teknologi Drone
Penggunaan drone dalam pertanian bukan hanya sekadar inovasi, tetapi sebuah revolusi yang dapat mengubah cara bertani di Indonesia. Efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi ini sangat signifikan, mampu meningkatkan produktivitas secara drastis. Dengan kemampuan menabur benih hingga 25 hektar per hari, drone mampu mengatasi kendala lahan pertanian yang luas dan keterbatasan tenaga kerja.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memproyeksikan peningkatan produksi beras di Sumatera Selatan dari tiga juta ton menjadi empat juta ton per tahun. Proyeksi ini menunjukkan potensi besar yang dapat dicapai melalui optimalisasi lahan rawa dan penerapan teknologi modern seperti drone.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan petani dalam mewujudkan program ini. Dukungan dari semua pihak sangat krusial untuk memastikan keberhasilan penerapan teknologi drone dalam pertanian secara luas.
Ketahanan Pangan dan Peran Indonesia di Kancah Global
Presiden Prabowo menyatakan bahwa peningkatan produksi pangan merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Indonesia, dengan potensi pertaniannya yang besar, memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pangan global. Keberhasilan program ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mampu berkontribusi dalam mengatasi krisis pangan dunia.
Presiden Prabowo dengan bangga menyatakan, "Saya bangga menjadi presiden negara yang memberi, bukan meminta." Pernyataan ini menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu negara lain yang mengalami krisis kemanusiaan, khususnya dalam hal ketahanan pangan. Hal ini menunjukkan peran Indonesia sebagai negara yang bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas pangan dunia.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan kelompok tani di Sumatera Selatan. Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi mereka dalam upaya mewujudkan swasembada pangan Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Sulaiman, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap program modernisasi pertanian ini.
Secara keseluruhan, uji coba drone penabur benih di Sumatera Selatan menandai langkah maju dalam modernisasi pertanian Indonesia. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar pangan global.