Prabowo Yakin Indonesia Akan Sukses: Bantah Gerakan "Indonesia Gelap"
Presiden Prabowo Subianto membantah gerakan "Indonesia Gelap", optimis Indonesia akan menjadi negara maju dan ekonomi terbesar keempat dunia pada 2050.
Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan keyakinannya akan masa depan Indonesia yang cerah, menanggapi munculnya gerakan mahasiswa yang menamakan dirinya "Indonesia Gelap". Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri Kongres Partai Demokrat ke-6 di Jakarta pada Selasa malam (25 Februari 2024). Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap demonstrasi mahasiswa yang memprotes kebijakan pemerintah, khususnya terkait pemotongan anggaran.
Prabowo menolak pandangan pesimis mengenai kondisi ekonomi dan sosial Indonesia di bawah kepemimpinannya. Ia bahkan menyatakan, "Indonesia berada di atas Jepang, Inggris, dan Prancis, lalu bagaimana bisa Indonesia gelap?" Pernyataan ini menekankan potensi besar Indonesia dan kemampuannya untuk melakukan penghematan di berbagai sektor demi mengalokasikan anggaran ke sektor yang lebih penting.
Presiden mengakui bahwa perubahan tidak selalu mudah, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan kenyamanan. Namun, ia menekankan pentingnya pengorbanan demi kesejahteraan rakyat. Ia juga menanggapi tren "Kabur Aja Dulu" di media sosial yang mendorong kaum muda Indonesia untuk mencari pekerjaan yang lebih baik di luar negeri.
Potensi Ekonomi Indonesia dan Program Pemerintah
Prabowo menekankan potensi ekonomi Indonesia yang kuat. Ia menyatakan, "Sekarang kita memiliki potensi yang kuat. Kita akhirnya dapat melihat dari mana kita dapat menghemat (APBN) untuk dialokasikan di sektor-sektor yang lebih penting." Meskipun mengakui pentingnya pengalaman internasional, ia tetap menekankan pentingnya fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat di dalam negeri. "Percayalah, yang sering ke luar negeri, tidak ada yang istimewa," tegasnya.
Ia menambahkan, "Sementara itu, di sini, rakyat kita harus diurus. Mari kita kejar agar dalam beberapa tahun, rakyat kita dapat kuat dan makmur. Saya katakan Indonesia akan berhasil menjadi negara yang makmur." Optimisme Prabowo juga tertuju pada generasi muda yang akan menyaksikan kemajuan Indonesia di masa depan.
Prabowo mengutip prediksi ekonomi global yang menempatkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2050, mengalahkan negara-negara maju seperti Jepang, Inggris, dan Prancis. Prediksi ini menjadi landasan optimisme Prabowo terhadap masa depan Indonesia.
Tanggapan Terhadap Gerakan "Indonesia Gelap"
Gerakan "Indonesia Gelap" yang digaungkan oleh mahasiswa muncul sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah, khususnya pemotongan anggaran yang dinilai berdampak negatif pada sektor pendidikan. Mahasiswa menilai program-program pemerintah, seperti program makan siang gratis, kurang efektif dan tidak tepat sasaran.
Situasi ini diperparah oleh tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan pemuda. Data pemerintah menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di kalangan usia 15-24 tahun mencapai 17,3 persen pada Agustus lalu, jauh lebih tinggi daripada tingkat pengangguran nasional sebesar 4,9 persen. Angka pengangguran juga meningkat di kalangan lulusan universitas dan perguruan tinggi vokasi.
Lebih dari 44 juta penduduk Indonesia berada dalam kelompok usia 15-24 tahun, sekitar 16 persen dari total populasi. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Meskipun terdapat tantangan, Presiden Prabowo Subianto tetap optimis dan yakin bahwa Indonesia akan mampu mengatasi berbagai permasalahan dan mencapai kemajuan di masa depan. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bekerja sama demi mewujudkan Indonesia yang makmur dan sejahtera.