Presiden Kirim Utusan ke Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan
Presiden Prabowo Subianto akan mengirimkan utusan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu mendatang, karena beliau berhalangan hadir langsung.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tidak dapat menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2024 pukul 10.00 waktu setempat (15.00 WIB). Sebagai gantinya, beliau berencana mengirimkan utusan untuk mewakili Indonesia dalam upacara pemakaman pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, dalam jumpa pers di Jakarta pada Rabu, 23 April 2024.
Keputusan Presiden untuk mengirim utusan ini disampaikan Prasetyo Hadi sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan mengenai kehadiran Presiden dalam pemakaman Paus Fransiskus. Beliau menjelaskan bahwa karena berbagai hal, Presiden Prabowo Subianto berhalangan hadir secara langsung. Saat ini, koordinasi terkait kepastian utusan dan keberangkatannya ke Roma masih berlangsung.
Pemakaman Paus Fransiskus akan diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Upacara misa pemakaman akan dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci, Kardinal Giovanni Battista Re, dan akan dihadiri oleh para pemimpin gereja dari seluruh dunia, termasuk para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam.
Upacara Pemakaman dan Rencana Pemakaman Paus Fransiskus
Misa pemakaman akan mencakup prosesi Ekaristi yang khidmat, diakhiri dengan Ultima commendatio dan Valedictio. Kedua prosesi ini menandai dimulainya Novemdiales, masa berkabung selama sembilan hari yang diiringi misa-misa untuk ketenangan jiwa Paus Fransiskus. Setelah upacara di Basilika Santo Petrus, jenazah Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, sesuai dengan wasiat beliau.
Kehadiran sejumlah pemimpin dunia dalam pemakaman Paus Fransiskus telah dikonfirmasi. Beberapa diantaranya adalah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Presiden dan Kanselir Jerman Frank Walter Steinmeier dan Olaf Scholz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Argentina Javier Gerardo Milei, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Kehadiran para pemimpin dunia ini menunjukkan penghormatan internasional yang tinggi terhadap mendiang Paus Fransiskus.
Utusan yang akan dikirim Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat menyampaikan belasungkawa dan penghormatan Indonesia atas kepergian Paus Fransiskus. Kehadiran utusan ini menjadi simbol penting partisipasi Indonesia dalam upacara pemakaman pemimpin spiritual bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Proses koordinasi final terkait utusan Indonesia masih terus dilakukan.
Meninggalnya Paus Fransiskus dan Dampaknya
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, meninggal dunia pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2024. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus dikenal karena kepemimpinannya yang progresif dan komitmennya terhadap keadilan sosial, kemiskinan, dan lingkungan hidup.
Pemakaman Paus Fransiskus menjadi momen bersejarah yang menyatukan umat Katolik dan pemimpin dunia dalam penghormatan terakhir bagi sosok yang berpengaruh ini. Upacara pemakaman yang akan diselenggarakan di Vatikan akan menjadi kesempatan bagi seluruh dunia untuk mengenang kontribusi dan warisan Paus Fransiskus.
Meskipun Presiden Prabowo Subianto tidak dapat hadir secara langsung, pengiriman utusan merupakan bentuk penghormatan dan solidaritas Indonesia terhadap Vatikan dan Gereja Katolik. Utusan tersebut diharapkan dapat mewakili rasa duka cita bangsa Indonesia dan menyampaikan pesan belasungkawa kepada Vatikan.
Proses pemakaman Paus Fransiskus akan berlangsung dengan khidmat dan penuh penghormatan, sesuai dengan martabat dan peran penting beliau dalam sejarah Gereja Katolik dan dunia.