Program Gema Kukar: Keseimbangan Dunia Akhirat dan Prestasi Membanggakan
Bupati Kukar, Edi Damansyah, ungkapkan Program Gema sebagai kunci keseimbangan hidup dan raih prestasi gemilang di MTQ Nasional 2024.
Tenggarong, Kalimantan Timur, 17 Maret 2024 - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, menjelaskan bahwa Program Gerakan Etam Mengaji (Gema) yang telah berjalan selama sembilan tahun bertujuan untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Program ini tidak hanya sebatas membaca Al-Quran, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari, guna membentuk karakter pegawai Pemkab Kukar sebagai pelayan masyarakat dan hamba Allah. Program ini telah memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam kehidupan spiritual maupun prestasi akademik.
Dalam keterangannya di Tenggarong, Bupati Edi Damansyah menekankan pentingnya memaknai isi kandungan Al-Quran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Hal ini bertujuan agar para pegawai Pemkab Kukar senantiasa bertanggung jawab, baik sebagai abdi negara maupun sebagai hamba Tuhan. Ia berharap manfaat Program Gema dapat dirasakan oleh seluruh umat Islam di Kukar, tidak hanya terbatas pada lingkungan pemerintahan, tetapi juga merambah ke seluruh rumah ibadah.
Lebih lanjut, Bupati Edi Damansyah mengungkapkan harapannya agar para takmir masjid dan mushola dapat menggalakkan Program Gema di lingkungan masing-masing. Tujuannya adalah untuk mendorong keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat bagi seluruh masyarakat Kukar. Program Gema sendiri telah diresmikan melalui Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2016 dan diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2021, yang bertujuan untuk membangun karakter masyarakat Muslim Kukar yang beriman, bertakwa, dan menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Raih Prestasi Nasional Berkat Program Gema
Salah satu bukti nyata keberhasilan Program Gema adalah prestasi gemilang Kabupaten Kukar dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Kabupaten Kukar berhasil mempertahankan gelar juara umum pada MTQ Kaltim 2024, dan yang lebih membanggakan, kontribusi besar dari Kukar turut membawa Provinsi Kalimantan Timur menjadi juara umum pada MTQ Nasional 2024. Prestasi ini merupakan buah dari komitmen dan konsistensi dalam menjalankan Program Gema.
Dari 18 peserta kafilah Kukar yang mewakili Kalimantan Timur di MTQ Nasional 2024, sebanyak 17 di antaranya berhasil meraih gelar juara di berbagai cabang lomba. Bahkan, 10 peserta berhasil meraih predikat juara pertama. Prestasi ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Kukar dan membuktikan efektivitas Program Gema dalam membentuk generasi muda yang berprestasi dan berakhlak mulia.
Bupati Edi Damansyah juga menyebutkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan program lain yang saling berkaitan, yaitu Program Satu Desa Satu Tahfidz. Program ini telah berjalan selama lima tahun dan merupakan bagian integral dari Program Gema yang telah dimulai sejak tahun 2016. Kedua program ini saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain dalam upaya membangun karakter dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Kukar.
Program Satu Desa Satu Tahfidz: Pilar Penguatan Program Gema
Program Satu Desa Satu Tahfidz, yang telah berjalan selama lima tahun, merupakan bagian penting dari Program Gema. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang hafal Al-Quran di setiap desa di Kabupaten Kukar. Keberhasilan program ini menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan Kabupaten Kukar dalam meraih prestasi di MTQ Nasional 2024. Program ini juga selaras dengan visi dan misi Pemkab Kukar dalam membangun masyarakat yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan semakin banyak generasi muda Kukar yang memiliki kemampuan menghafal Al-Quran dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan tujuan utama Program Gema, yaitu untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, serta membentuk karakter yang baik bagi generasi penerus bangsa.
Program Satu Desa Satu Tahfidz juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kukar secara luas. Selain mencetak generasi muda yang hafal Al-Quran, program ini juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama di Kabupaten Kukar. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Keberhasilan Program Gema dan Program Satu Desa Satu Tahfidz membuktikan bahwa keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dapat terwujud melalui program-program yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kedua program ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam membangun karakter masyarakat dan mencetak generasi muda yang berprestasi dan berakhlak mulia.
Ke depan, diharapkan program-program serupa dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat Kukar dan Indonesia secara keseluruhan. Dengan demikian, cita-cita untuk membangun masyarakat yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia dapat terwujud dengan optimal.