Ratusan Perawat Indonesia Siap Mengabdi di Jepang, Kerja Sama Kesehatan RI-Jepang Semakin Kuat
Kementerian Kesehatan RI menjalin kerja sama kuat dengan Prefektur Mie, Jepang, memfasilitasi ratusan perawat Indonesia bekerja di Jepang dan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia baru saja mengumumkan kerja sama bilateral yang signifikan dengan Pemerintah Prefektur Mie, Jepang. Kerja sama ini akan memfasilitasi pengiriman ratusan perawat Indonesia ke Jepang, sekaligus meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan Indonesia secara menyeluruh. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Rabu.
Pertemuan antara Kemenkes RI dan Pemerintah Prefektur Mie membahas berbagai potensi kolaborasi, termasuk pengiriman perawat, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan dan pemagangan, serta kerja sama di bidang layanan lansia, keperawatan, dan teknologi kesehatan. Menteri Budi menekankan pentingnya kerja sama ini, mengingat pengalaman Jepang dalam menghadapi populasi lansia yang dapat memberikan pelajaran berharga bagi reformasi kesehatan di Indonesia. "Kami melihat Jepang, khususnya Prefektur Mie, sebagai mitra penting dalam pengembangan sistem kesehatan Indonesia," ujar Menteri Budi.
Kerja sama ini bukan hanya sekadar pengiriman tenaga kerja, melainkan juga investasi strategis untuk mencetak tenaga kesehatan unggul, baik untuk memenuhi kebutuhan nasional maupun global. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan memperluas akses bagi masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi kedua negara.
Peningkatan Kompetensi dan Peluang Kerja di Jepang
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi, Kemenkes RI juga berkolaborasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui proyek Enhancement of Caregiver Competency. Proyek ini fokus pada penguatan keahlian lulusan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) di bidang keperawatan geriatri dan perawatan jangka panjang. Selain itu, kerja sama dengan Sapporo Cardiovascular Centre membuka peluang fellowship tahunan bagi dokter spesialis kardiologi intervensi, dengan kuota empat peserta per tahun.
Menteri Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Jepang, khususnya Prefektur Mie. Ia berharap kerja sama ini dapat diperluas ke berbagai bidang, termasuk pengembangan fakultas keperawatan, teknologi laboratorium medis, dan kesehatan lingkungan di Poltekkes Kemenkes; pendirian pusat penelitian klinis dan terapan di Indonesia; serta fasilitasi program fellowship medis langsung, terutama di bidang intervensi kardiologi dan neurologi.
Salah satu bentuk nyata kolaborasi ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI dan Gubernur Prefektur Mie pada 30 Juli 2024. MoU ini membuka peluang bagi lulusan Poltekkes Kemenkes untuk mengikuti pelatihan dan bekerja di Jepang sebagai caregiver dan perawat tersertifikasi. Hal ini menunjukkan komitmen nyata kedua negara untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperkuat hubungan bilateral.
Gubernur Prefektur Mie, Ichimi Katsuyuki, menyatakan kesiapannya menerima hingga 300 perawat Indonesia setiap tahun, dengan dukungan anggaran subsidi bagi institusi penerima. Beliau menekankan komitmen Prefektur Mie untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan layak bagi tenaga kesehatan Indonesia. "Kami terbuka untuk mendukung berbagai program peningkatan kapasitas SDM kesehatan Indonesia. Kami yakin kerja sama ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara," ujar Gubernur Ichimi.
Kerja Sama yang Menguntungkan Kedua Negara
Kerja sama antara Indonesia dan Jepang di bidang kesehatan ini menunjukkan hubungan bilateral yang positif dan progresif. Ribuan tenaga kesehatan Indonesia kini memiliki peluang untuk mengembangkan karier di Jepang. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi perawat Indonesia yang mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi sistem kesehatan di Jepang yang membutuhkan tenaga perawat terampil.
Kolaborasi ini juga memberikan manfaat bagi Indonesia. Para perawat yang bekerja di Jepang akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat diterapkan di Indonesia. Selain itu, kerja sama ini juga akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di Indonesia. Dengan demikian, kerja sama ini merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara.
Secara keseluruhan, kerja sama ini merupakan langkah strategis yang menguntungkan kedua negara. Indonesia mendapatkan akses ke pelatihan dan kesempatan kerja yang lebih baik bagi tenaga kesehatannya, sementara Jepang mendapatkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua negara di masa depan. Hal ini juga menunjukkan komitmen kedua negara dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperkuat hubungan bilateral.