Realisasi KUR Kalsel Tembus Rp1,68 Triliun, Dorong UMKM Go Digital
Pemprov Kalsel telah merealisasikan pembiayaan KUR sebesar Rp1,68 triliun hingga April 2025, mendukung pengembangan UMKM dan koperasi di Kalimantan Selatan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) berhasil merealisasikan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,68 triliun hingga April 2025. Capaian ini diumumkan oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, di Banjarmasin pada Jumat lalu. Realisasi ini merupakan bagian dari total target Rp5,69 triliun untuk tahun ini. Program ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi di Kalimantan Selatan.
Menurut Yanuar, pencapaian ini menunjukkan komitmen Pemprov Kalsel dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor UMKM. Pemprov Kalsel tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga pada pengembangan kapasitas dan daya saing UMKM Kalsel. Berbagai program inovatif pun digulirkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Berbagai upaya strategis telah dan akan terus dilakukan untuk memastikan keberhasilan program ini. Salah satu contohnya adalah program sertifikasi halal gratis untuk 1.000 UMKM di Kalsel. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang semakin kompetitif.
Program Unggulan Pemprov Kalsel untuk UMKM
Diskop UKM Provinsi Kalsel telah dan akan terus menjalankan berbagai program unggulan untuk mendukung perkembangan UMKM. Salah satu program yang penting adalah Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil di Kalsel. Peraturan ini mewajibkan instansi pemerintah dan swasta menyediakan minimal 30 persen area strategis di fasilitas publik sebagai ruang promosi dan pengembangan bagi pelaku UMKM.
Selain itu, Pemprov Kalsel juga menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan, digitalisasi usaha, penguatan koperasi, dan fasilitasi pembiayaan. Pelatihan-pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para pelaku UMKM dalam mengelola bisnis mereka.
Terobosan terbaru adalah pembentukan Rumah Kemasan yang juga berfungsi sebagai Klinik UMKM. Rumah Kemasan ini akan memberikan bantuan kepada pelaku usaha dalam berbagai aspek, mulai dari perizinan, legalitas halal, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), hingga bantuan hukum. Dengan adanya Rumah Kemasan, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih mudah mengembangkan bisnis mereka.
Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan
Pemprov Kalsel juga tengah gencar mendorong percepatan pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Program ini bertujuan untuk mendorong kemandirian desa, swasembada pangan, dan pemerataan ekonomi dari akar rumput.
Pembentukan koperasi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan perdesaan. Dengan adanya koperasi, masyarakat desa dapat lebih mudah mengakses sumber daya dan pasar yang lebih luas.
Semua program prioritas tersebut sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045 dan visi Gubernur Kalsel, yakni Kalsel Bekerja. Pemprov Kalsel berkomitmen untuk terus mendukung dan memberdayakan UMKM serta koperasi di Kalimantan Selatan agar semakin maju dan berkembang.
Dengan berbagai program yang telah dan akan dijalankan, diharapkan realisasi KUR di Kalsel akan terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Pemprov Kalsel optimistis bahwa UMKM di Kalsel akan semakin berdaya saing dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.