Rektor Unhas: Media, Pilar Demokrasi yang Harus Merdeka dan Independen
Rektor Unhas menekankan peran krusial media sebagai pilar kelima demokrasi di Indonesia Timur, yang harus bebas dan independen untuk memastikan informasi akurat dan akses masyarakat terhadap isu HAM.
Makassar, 25 Maret 2024 - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, MSc., menegaskan peran penting media massa sebagai pilar kelima demokrasi. Dalam keterangannya di Makassar, beliau menekankan bahwa kemerdekaan dan independensi media sangat krusial bagi tegaknya demokrasi di Indonesia, khususnya di wilayah Timur.
Prof. Jompa menyampaikan bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan dua elemen utama: media yang bebas dan masyarakat sipil yang kuat. Media, menurutnya, berperan sebagai pengawas pemerintah, memastikan transparansi kebijakan, dan menyediakan akses informasi bagi masyarakat luas. Kredibilitas informasi yang akurat, independen, dan mendidik menjadi tanggung jawab utama media.
Sementara itu, masyarakat sipil berperan sebagai penggerak perubahan sosial, memastikan kebijakan pemerintah berpihak pada kepentingan rakyat. Kolaborasi erat antara media yang independen dan masyarakat sipil yang aktif menjadi kunci utama dalam mewujudkan demokrasi yang berkelanjutan.
Media di Indonesia Timur: Tantangan dan Peluang
Prof. Jompa juga menyoroti tantangan yang dihadapi media di Indonesia Timur, seperti keterbatasan infrastruktur komunikasi dan tekanan terhadap kebebasan pers. Namun, beliau juga menekankan peluang besar bagi media untuk mengangkat isu-isu HAM, terutama bagi kelompok marginal yang seringkali terpinggirkan.
Beliau menambahkan bahwa peliputan yang berimbang dan berbasis fakta sangat penting untuk membantu masyarakat memahami hak-hak mereka dan memperjuangkan keadilan sosial. Media memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam sistem demokrasi.
Unhas, sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) satu-satunya di Indonesia Timur, memiliki komitmen untuk berkolaborasi dengan media dan masyarakat sipil dalam mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan HAM.
Sinergi Menuju Demokrasi yang Lebih Kuat
Dalam sebuah diskusi bertajuk 'Konferensi Regional 2025: Kesetaraan dan Keberlanjutan Wilayah Indonesia Timur Melalui Penguatan Hak Sipil dan Peran Media', Prof. Jompa menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak. "Dengan memperkuat sinergi antara media, masyarakat sipil, pemerintah, dan institusi pendidikan, kita dapat membangun demokrasi yang lebih kuat dan menghormati hak asasi manusia di Indonesia Timur," tegasnya.
Diskusi tersebut terdiri dari empat sesi. Sesi pertama difokuskan pada pemetaan kondisi jurnalis, demokrasi, dan HAM di Indonesia Timur. Sesi kedua membahas konklusi dan resolusi dari pemetaan tersebut. Sesi ketiga merangkum hasil pemetaan, sementara sesi keempat menandai peluncuran Program Penguatan Media dan Masyarakat Sipil di Indonesia Timur dalam konteks penegakan demokrasi dan HAM.
Kesimpulannya, Rektor Unhas menekankan pentingnya peran media sebagai pilar demokrasi yang harus bebas dan independen. Tantangan di Indonesia Timur harus dihadapi dengan kolaborasi yang kuat antara media, masyarakat sipil, pemerintah, dan perguruan tinggi untuk mewujudkan demokrasi yang lebih inklusif dan berkeadilan.