Bhayangkari Malut Pastikan Ketersediaan Logistik untuk Pengungsi Gunung Ibu
Ketua Bhayangkari Malut meninjau dapur umum dan memastikan ketersediaan makanan dan minuman bagi pengungsi erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, sementara TNI juga mendistribusikan 1500 porsi makanan setiap hari.
Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, mengakibatkan ratusan warga mengungsi. Untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi, Ketua Bhayangkari Daerah Maluku Utara, Diah Midi Siswoko, langsung meninjau kesiapan dapur umum Polda Maluku Utara di lokasi pengungsian pada Jumat (17/1).
Dalam kunjungannya, Diah memastikan dapur umum mampu menyediakan makanan dan minuman bagi para pengungsi. Ia menekankan pentingnya kualitas makanan, baik dari segi rasa maupun kebersihan. "Makanan yang disajikan harus enak dan higienis," tegasnya. Selain itu, ia juga berpesan agar personel yang bertugas menjaga kesehatan mereka agar pelayanan kepada masyarakat berjalan optimal.
Tidak hanya Bhayangkari, TNI juga turut aktif dalam penanggulangan bencana ini. Satuan Tugas Penanggulangan Reaksi Cepat Penanganan Bencana (PRCPB) Korem 152/Baabullah Ternate telah mengoperasikan dapur lapangan. Komandan Korem 152/Baabullah, Brigjen TNI Enoh Solehudin, menjelaskan bahwa TNI mengerahkan personel Babinsa, tenaga kesehatan, fasilitas komunikasi, dan dapur lapangan untuk membantu warga terdampak.
Dapur lapangan TNI ini memiliki kapasitas produksi yang cukup besar. "Setiap hari, kami memproduksi 1.500 porsi makanan dengan menu variatif," ungkap Brigjen Enoh. Menu makanan dirancang untuk mencegah kebosanan dan memenuhi kebutuhan gizi pengungsi, guna mendukung pemulihan kesehatan mereka. Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen TNI dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Brigjen Enoh juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana erupsi Gunung Ibu, termasuk Denbekang XV/2.A Ternate. Kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak sangat krusial dalam memastikan bantuan tepat sasaran dan terdistribusi secara efektif kepada seluruh pengungsi.
Kerja sama antar instansi pemerintah dan relawan ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam menghadapi bencana alam. Bantuan logistik, khususnya ketersediaan makanan, menjadi hal vital dalam membantu para pengungsi melewati masa sulit pasca erupsi Gunung Ibu. Kecepatan dan efisiensi penyaluran bantuan menjadi kunci dalam meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan dan kesejahteraan para pengungsi.
Ke depannya, pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap distribusi bantuan sangat penting untuk memastikan semua kebutuhan pengungsi terpenuhi secara merata dan berkelanjutan. Koordinasi yang baik antar lembaga dan relawan akan memastikan bantuan tepat sasaran dan tepat waktu.