Erupsi Gunung Ibu: BNPB dan TNI-Polri Bantu Evakuasi Ribuan Warga
BNPB, TNI, dan Polri bahu-membahu membantu evakuasi sekitar 2000 warga di 6 desa sekitar Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara, yang berstatus Awas (level IV) akibat erupsi.
Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, memaksa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bersama TNI dan Polri, turun tangan membantu evakuasi warga. Status Gunung Ibu yang berada di level IV atau Awas, berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mengharuskan tindakan cepat dan tepat untuk menyelamatkan ribuan jiwa di sekitar gunung berapi tersebut.
Respon Cepat Pemerintah
Pemerintah pusat, melalui BNPB, menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanganan darurat ini. Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya, menyatakan komitmen pemerintah untuk memastikan evakuasi berjalan optimal dan mengatasi segala kendala di lapangan. Hal ini disampaikan Raditya saat rapat koordinasi bersama Dandim 1501/Ternate dan Deputi BNPB RI pada Jumat (17/1). Peran media juga dianggap penting untuk menyosialisasikan bahaya dan pentingnya meninggalkan zona rawan bencana.
Evakuasi Terkendali
Komandan Posko Tanggap Darurat, Kolonel (Arm) Adietya Yuni Nurtono, melaporkan pengerahan 200 personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan tenaga kesehatan untuk mendukung proses evakuasi. Meskipun baru satu desa yang dievakuasi, target penyelesaian evakuasi seluruh desa dalam dua hari diusung agar fokus penanganan bisa beralih pada pelayanan pengungsi.
Desa Terdampak
Bupati Halmahera Barat, James Uang, menyebutkan enam desa dalam radius 5-6 kilometer dari Gunung Ibu yang harus dievakuasi: Sangaji Nyeku, Soa Sangaji, Tuguis, Togereba Sungi, Borona, dan Todoke. Total warga yang perlu dievakuasi diperkirakan mencapai 2.000 jiwa. Pemerintah daerah telah menyiapkan fasilitas pengungsian, termasuk sanitasi, logistik, dan akomodasi, untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Sosialisasi dan Edukasi Kunci Sukses
Meskipun fasilitas pengungsian telah disiapkan, Bupati James Uang mengakui bahwa kenyamanan di pengungsian tidak akan sama seperti di rumah masing-masing. Pihaknya berupaya meminimalkan keluhan warga dan memastikan kesehatan mereka terjaga. Proses evakuasi dilakukan bertahap, diawali dengan sosialisasi dan edukasi kepada warga di lima desa lainnya agar mereka memahami pentingnya evakuasi demi keselamatan.
Kerja Sama Antar Lembaga
Kolaborasi BNPB, TNI, Polri, Pemkab Halbar, dan instansi terkait lainnya menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana ini. Evaluasi harian dilakukan untuk memastikan semua berjalan lancar. Dengan status Gunung Ibu yang masih Awas, kewaspadaan dan kerja sama semua pihak tetap diutamakan untuk menjamin keselamatan masyarakat.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Ibu menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat Halmahera Barat. Namun, respon cepat dan kolaboratif dari berbagai pihak menunjukkan komitmen untuk melindungi warga terdampak. Keberhasilan evakuasi dan penanganan pengungsi menjadi bukti pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama dalam menghadapi bencana alam.