Remaja Bernegara: Edukasi Politik Tanpa Tendensi Praktis
Program Remaja Bernegara (RBN) Partai NasDem memberikan pendidikan politik kepada generasi muda Indonesia tanpa tendensi praktis, bertujuan meningkatkan pemahaman sistem politik dan konstitusi serta kepercayaan publik terhadap institusi politik.
Jakarta, 17 Februari 2024 - Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Lestari Moerdijat, menjelaskan program Remaja Bernegara (RBN) yang dijalankan partainya. RBN difokuskan pada pemberian pendidikan politik kepada generasi muda, namun tanpa tendensi politik praktis. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda akan sistem politik dan konstitusi Indonesia, sebuah langkah penting mengingat tingginya ketidakpercayaan publik terhadap institusi politik saat ini.
Menumbuhkan Pemahaman Politik yang Sehat
Lestari menekankan bahwa pendidikan politik bagi generasi muda merupakan tanggung jawab partai politik. Namun, menurutnya, ini bukan sekadar upaya 'berjualan' partai, melainkan tentang memberikan pemahaman yang komprehensif. Program RBN, yang diinisiasi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem, Siti Nurbaya, berupaya menjembatani kesenjangan ini.
"Melalui RBN, kami mengajak anak-anak untuk lebih memahami sistem politik di Indonesia. Kami juga membuat simulasi atau role play, di mana mereka berperan sebagai anggota DPR, belajar memahami persoalan yang ada, dan bagaimana bertindak jika suatu hari mereka menjadi legislator," jelas Lestari dalam keterangannya di Jakarta.
RBN menggunakan pendekatan yang interaktif dan menarik bagi kalangan remaja. Dengan simulasi dan role playing, para peserta diajak untuk terlibat langsung dan memahami dinamika politik secara lebih mendalam. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan minat peserta terhadap dunia politik.
Membangun Kepercayaan Publik
Lestari mengakui bahwa persepsi negatif terhadap politik masih cukup tinggi di masyarakat. Parlemen dan partai politik seringkali berada di titik nadir kepercayaan publik. Oleh karena itu, RBN hadir sebagai upaya untuk menumbuhkan kembali kepercayaan tersebut melalui pendekatan dan sosialisasi kepada generasi muda.
"Kita tidak bisa menutup mata bahwa politik sering kali dianggap negatif. Parlemen dan partai politik berada di titik nadir dalam kepercayaan publik. Untuk menumbuhkan kembali kepercayaan itu, kami berupaya melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada generasi muda," paparnya.
Program ini menekankan pentingnya pemahaman dasar tentang politik dan konstitusi, tanpa memaksakan pilihan politik tertentu. Kebebasan individu dalam menentukan pilihan politik tetap dihormati dan dijunjung tinggi.
Antusiasme dan Harapan Masa Depan
Lestari mengungkapkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap program RBN. Hal ini menunjukkan adanya ketertarikan yang signifikan dari kalangan remaja terhadap dunia politik. Peserta RBN, yang sebagian besar merupakan siswa SMA berusia 16-19 tahun, menunjukkan minat dan partisipasi aktif dalam program ini.
"Alhamdulillah, antusiasme masyarakat terhadap RBN sangat tinggi. Saya tentu senang karena ini spontan, tidak direkayasa. Anak-anak SMA usia 16-19 tahun yang mengikuti program ini memang memiliki ketertarikan terhadap politik," tuturnya.
Lestari berharap RBN dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengeksplorasi dunia politik dan memahami peran parlemen. Program ini bertujuan untuk membentuk remaja yang memahami konstitusi dan siap menerima tongkat estafet kepemimpinan di masa depan.
"Pilihan politik ada di tangan mereka, tetapi sebagai tanggung jawab kita bersama, kita ingin membentuk remaja yang memahami konstitusi. Harapannya, mereka siap menerima tongkat estafet kepemimpinan di masa depan," kata Lestari.
Kesimpulan
Program Remaja Bernegara (RBN) merupakan sebuah inisiatif positif yang bertujuan memberikan pendidikan politik kepada generasi muda tanpa tendensi politik praktis. Dengan pendekatan yang interaktif dan komprehensif, RBN diharapkan dapat meningkatkan pemahaman politik, menumbuhkan kepercayaan publik terhadap institusi politik, dan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan yang bertanggung jawab.