RI-China Perkuat Kerja Sama Pendidikan Tinggi Hadapi Tantangan Global
Indonesia dan China meningkatkan kolaborasi pendidikan tinggi, riset, dan inovasi teknologi untuk menghadapi tantangan global dan meningkatkan kualitas SDM, ditandai dengan kerja sama 761 naskah dan program '1+10+100+1000'.
Jakarta, 18 Februari 2024 - Indonesia dan China semakin memperkuat kerja sama bilateral di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan inovasi, riset, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi tantangan global. Langkah ini ditegaskan dalam acara silaturahmi yang dihadiri oleh pejabat pemerintah, akademisi, dan mitra strategis kedua negara pada Senin (17/2).
Penguatan Riset dan Inovasi
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Satrio Soemantri Brodjonegoro menekankan pentingnya kolaborasi ini. "China memiliki keunggulan dalam pengembangan riset yang berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara," kata Mendikbudristek. Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden untuk meningkatkan kualitas SDM dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap ekonomi nasional. Pemerintah Indonesia, lanjut Mendikbudristek, memfokuskan penguatan riset di perguruan tinggi, dan China menjadi mitra kunci dalam upaya ini. Kerja sama ini diharapkan akan terus berkembang melalui kemitraan yang saling menguntungkan.
Menteri Satrio berharap kerja sama ini akan memberikan dampak nyata bagi kedua negara dan menjadi investasi jangka panjang untuk stabilitas ekonomi dan kemajuan global. Hal senada disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menyampaikan komitmen Presiden untuk memperkuat kemitraan strategis dengan China, mengingat potensi besar kedua negara sebagai pemilik pasar luas dan keberhasilan kerja sama di bidang infrastruktur, perdagangan, dan pendidikan.
Kemitraan Strategis di Tengah Dinamika Global
Luhut menekankan peran krusial hubungan Indonesia-China dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kawasan. "Kedua negara tidak hanya memiliki pasar besar, tetapi juga komitmen untuk menciptakan sumber daya manusia unggul yang berdaya saing global," ujarnya. Ia menambahkan bahwa di tengah dinamika politik internasional, Indonesia dan China berkomitmen untuk mengedepankan semangat saling memahami dan kerja sama mutualisme. Era kemajuan teknologi, menurut Luhut, membuka peluang tak terbatas yang dapat dimanfaatkan melalui kolaborasi komprehensif.
Kerja Sama Konkret: Program '1+10+100+1000'
Hingga tahun 2024, tercatat 761 naskah kerja sama telah terjalin antara perguruan tinggi Indonesia dan China. Kerja sama ini mencakup berbagai bidang, seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, pengembangan kurikulum, dan pelatihan. Salah satu program kerja sama yang menonjol adalah program '1+10+100+1000'. Program ini meliputi pembukaan jurusan teknologi kendaraan energi baru, kompetisi keterampilan profesional, pelatihan teknis, dan pemberian 1.000 beasiswa bagi mahasiswa Indonesia. Program ini menunjukkan komitmen nyata kedua negara untuk meningkatkan kualitas SDM dan mendorong inovasi di bidang teknologi.
Kesimpulan
Penguatan kerja sama pendidikan tinggi antara Indonesia dan China merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan global. Dengan memanfaatkan kekuatan dan keunggulan masing-masing negara, kolaborasi ini diharapkan akan menghasilkan SDM unggul dan mendorong inovasi teknologi yang berdampak positif bagi kedua negara dan dunia. Program-program konkret seperti '1+10+100+1000' menunjukkan komitmen nyata untuk mencapai tujuan tersebut. Kolaborasi ini bukan hanya sekadar kerja sama bilateral, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik.