Ribuan Bibit Mangrove Ditanam di Pulau Pari untuk Cegah Abrasi
Penanaman 3.700 bibit mangrove di Pantai Kresek, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, dilakukan untuk mencegah abrasi dan menjaga ekosistem pesisir pantai, melibatkan berbagai pihak dalam kolaborasi lintas sektor.
Jakarta, 23 April 2024 - Upaya pelestarian lingkungan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, mendapat perhatian besar dengan penanaman ribuan bibit mangrove di Pantai Kresek. Kegiatan yang melibatkan berbagai pihak ini bertujuan untuk mencegah abrasi dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir pantai. Inisiatif ini dijalankan bertepatan dengan peringatan Hari Bumi pada 22 April lalu.
Penanaman 3.700 bibit mangrove tersebut merupakan kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah setempat, organisasi masyarakat, dan komunitas lingkungan. Lurah Pulau Pari, Muhammad Adriansyah, mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dan upaya melawan abrasi yang terus mengancam wilayah pesisir. Ia menekankan pentingnya perlindungan ekosistem, khususnya di Pulau Pari yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Kegiatan penanaman melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk Pospol Pulau Pari, Sudin Perhubungan, Sudin Gulkarmat, Sudin SDA, perwakilan RT/RW, ormas, tokoh masyarakat, komunitas lingkungan, LMK, Sudin KPKP, PK3D, Puskesmas Pulau Pari, dan Duta Penggerak Lingkungan (DPL). Partisipasi aktif berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan Pulau Pari.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Ekosistem Pesisir
Kolaborasi yang terjalin dalam kegiatan penanaman mangrove ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi. Hal ini penting untuk keberhasilan program pelestarian lingkungan jangka panjang. Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tingkat RT/RW hingga organisasi lingkungan, menunjukkan kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan Pulau Pari.
Penanaman mangrove bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan langkah konkret dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kerusakan ekosistem. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat Pulau Pari.
Lurah Adriansyah juga menekankan pentingnya peran mangrove dalam mencegah abrasi, menyerap emisi karbon, dan menyediakan habitat bagi berbagai biota laut. Menurutnya, kepedulian masyarakat terhadap masa depan Pulau Pari dan generasi mendatang sangat luar biasa dan perlu terus dipupuk.
Komitmen Bersama Jaga Kelestarian Pantai Kresek
Ketua RW 04 Pulau Pari, Arief, menambahkan bahwa penanaman mangrove di Pantai Kresek merupakan bagian dari komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menghadapi ancaman abrasi. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen masyarakat dalam melindungi lingkungan pesisir Pulau Pari.
"Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian lingkungan, khususnya mengantisipasi abrasi di Pantai Kresek," kata Arief. Pernyataan ini menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan ekosistem pesisir.
Penanaman mangrove di Pantai Kresek diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian lingkungan dan pencegahan abrasi. Partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir.
Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian lingkungan dapat terwujud melalui kolaborasi dan komitmen bersama. Hal ini juga menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Melalui penanaman mangrove ini, diharapkan ekosistem pesisir Pulau Pari tetap terjaga dan terlindungi dari ancaman abrasi dan dampak perubahan iklim. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.