Ribuan Warga Ramaikan Tradisi Unik Koko'o di Gorontalo
Tradisi Koko'o, membangunkan sahur dengan kentungan bambu, sukses meriahkan Ramadhan di Gorontalo, melibatkan ribuan warga dan ratusan kentungan.
Kota Gorontalo, 1 Januari 2025 (ANTARA) - Suasana Kota Gorontalo diramaikan oleh ribuan warga yang antusias mengikuti tradisi unik Koko'o, sebuah tradisi membangunkan warga untuk sahur di bulan Ramadhan. Tradisi yang melibatkan ratusan kentungan bambu ini berlangsung di sejumlah jalan utama Kota Gorontalo pada Sabtu, 1 Januari 2025, menandai dimulainya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
Suara kentungan bambu bergema di penjuru kota, membangunkan warga dari tidur mereka untuk segera melaksanakan sahur. Antusiasme warga terlihat sangat tinggi, mewarnai jalanan dengan nuansa budaya Gorontalo yang kental. Tradisi Koko'o bukan hanya sekadar membangunkan sahur, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat persaudaraan antarwarga.
Ketua panitia Koko'o Gorontalo, Fiqram Idrus, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan acara tahun ini. "Kalau dilihat antusias dari masyarakat, alhamdulillah sangat euforia, untuk menyambut awal Ramadhan itu sangat luar biasa," ujarnya. Ia menambahkan bahwa kesuksesan ini juga berkat dukungan pemerintah dan para sponsor yang membantu kelancaran acara.
Meriahnya Koko'o 2025: Tradisi dan Budaya Gorontalo
Tahun ini, panitia menyediakan 800 kentungan bambu yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Jumlah ini menunjukkan peningkatan partisipasi warga dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Fiqram menjelaskan bahwa keberhasilan Koko'o tahun lalu menjadi pendorong semangat untuk membuat acara tahun ini lebih meriah lagi. "Maka dari itu tahun ini lebih meriah lagi, sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas. Bahkan Koko'o tahun ini bukan hanya Gorontalo yang menikmati, tetapi di luar Gorontalo juga menikmati," tambah Fiqram.
Tradisi Koko'o tidak hanya menggunakan kentungan bambu, tetapi juga alat musik bambu lainnya, seperti polo palo. Bunyi-bunyian khas ini menjadi ciri khas tradisi Koko'o dan menambah semarak suasana Ramadhan di Gorontalo. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Gorontalo kepada generasi muda, sekaligus melestarikan warisan budaya leluhur.
Selain kentungan bambu, warga juga terlihat membawa berbagai alat musik tradisional lainnya, menambah semarak suasana. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, dari berbagai usia dan latar belakang, menunjukkan betapa pentingnya tradisi Koko'o bagi masyarakat Gorontalo.
Pelaksanaan Koko'o tahun 2025 berjalan lancar berkat persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak. "Alhamdulillah kami dilancarkan. Kami didukung oleh pemerintah, alhamdulillah dari para sponsor juga makanya kegiatan kita bisa terlaksana dengan baik," ungkap Fiqram.
Suksesnya Koko'o 2025: Kolaborasi dan Dukungan
Keberhasilan pelaksanaan tradisi Koko'o tahun ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Kerja sama yang baik antara panitia, pemerintah daerah, dan sponsor menjadi kunci keberhasilan acara ini. Dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan kepedulian dan komitmen untuk melestarikan budaya Gorontalo.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat juga menjadi faktor penting keberhasilan Koko'o. Ribuan warga yang antusias mengikuti tradisi ini menunjukkan betapa Koko'o telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Gorontalo. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan terlihat jelas dalam pelaksanaan tradisi ini.
Keberhasilan Koko'o 2025 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melestarikan tradisi dan budaya lokal mereka. Tradisi seperti Koko'o tidak hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi perekat persatuan dan kesatuan masyarakat.
Dengan keberhasilan yang diraih, tradisi Koko'o diharapkan akan terus lestari dan menjadi bagian penting dari budaya Gorontalo di masa mendatang. Semoga tradisi ini dapat terus menginspirasi dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
Dengan berakhirnya acara, terlihat jelas bahwa tradisi Koko'o 2025 di Gorontalo telah sukses memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal sekaligus mempererat tali silaturahmi antarwarga. Suksesnya acara ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya menjaga dan menghidupkan tradisi-tradisi lokal yang bernilai.