Ryan Harry Supryanto Pimpin Gapki Jambi, Dorong Sawit Berkelanjutan
Ryan Harry Supryanto resmi memimpin Gapki Cabang Jambi periode 2025-2030, fokus pada perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan sinergi dengan pemerintah serta masyarakat.
Kota Jambi, 8 Mei 2024 - Ryan Harry Supryanto dari PT Brahma Bimabakti resmi menahkodai Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Jambi untuk periode 2025-2030. Pelantikan yang berlangsung Kamis lalu di Kota Jambi ini mengusung tema "Mendukung Program Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan", dihadiri oleh Ketua Umum Gapki Eddy Martono, Gubernur Jambi AL Haris, dan Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto.
Pelantikan ini bukan hanya seremonial belaka. Ryan menekankan pentingnya momentum ini untuk memperkuat kerja sama antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan di Jambi. Ia menyatakan, "Tema yang kami usung bukan sekadar slogan, melainkan arah perjuangan kami lima tahun ke depan."
Komoditas kelapa sawit memang menjadi pilar penting perekonomian Jambi, dengan luas perkebunan lebih dari 1,1 juta hektare dan produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 2,7 juta ton per tahun. Namun, tantangan ke depan cukup kompleks, meliputi isu lingkungan, sertifikasi, dan tata kelola yang baik.
Membangun Sinergi dan Keberlanjutan Industri Sawit Jambi
Sebagai pemimpin Gapki Cabang Jambi yang baru, Ryan menyadari pentingnya kebersamaan dan sinergi antar anggota. Dari total 185 perusahaan perkebunan kelapa sawit di Jambi, baru 37 perusahaan yang tergabung dalam Gapki. Ia mengajak perusahaan yang belum bergabung untuk ikut serta membangun organisasi yang tangguh dan menjadikan kelapa sawit Jambi sebagai komoditas unggulan yang dikelola secara efektif, sehat, dan berkelanjutan.
Ryan menegaskan komitmen Gapki Cabang Jambi untuk mendorong transformasi industri sawit yang lebih inklusif, ramah lingkungan, dan berorientasi jangka panjang. Hal ini mencakup peningkatan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, LSM, dan masyarakat sekitar perkebunan.
Tujuannya adalah untuk menjaga keberlanjutan industri dan meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat Jambi. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan," tegas Ryan.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Industri kelapa sawit di Jambi menghadapi tantangan yang kompleks. Isu lingkungan, seperti deforestasi dan pencemaran, menjadi perhatian utama. Selain itu, sertifikasi keberlanjutan, seperti ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), menjadi persyaratan penting untuk akses pasar internasional. Tata kelola yang baik juga krusial untuk memastikan industri sawit berjalan secara adil dan transparan.
Gapki Cabang Jambi di bawah kepemimpinan Ryan Harry Supryanto diharapkan mampu mengatasi tantangan ini. Dengan fokus pada keberlanjutan dan kolaborasi, diharapkan industri kelapa sawit Jambi dapat terus berkontribusi pada perekonomian daerah sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Ryan menutup sambutannya dengan meminta doa dan dukungan dari semua pihak agar amanah yang diembannya dapat dijalankan dengan penuh integritas, profesionalisme, dan semangat kebersamaan.
Ke depannya, Gapki Cabang Jambi akan berperan aktif dalam memastikan industri kelapa sawit di Jambi berjalan berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan dicapai melalui berbagai program dan inisiatif yang akan dijalankan oleh Gapki Cabang Jambi di bawah kepemimpinan Ryan Harry Supryanto.