Satgas Madago Raya Gandeng Pendeta Tangkal Radikalisme di Sigi
Satgas Madago Raya bekerja sama dengan para pendeta di Kabupaten Sigi untuk menangkal penyebaran paham radikalisme dan intoleransi, guna memperkuat kerukunan umat beragama dan menjaga keamanan daerah.
Sigi, Sulawesi Tengah, 08 Mei 2024 - Dalam upaya menangkal penyebaran paham radikalisme dan intoleransi, Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menjalin kerja sama dengan para pendeta di Kabupaten Sigi. Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran tokoh agama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di wilayah yang menjadi prioritas Operasi Madago Raya.
Kasatgas II Preemtif Operasi Madago Raya Polda Sulteng, AKBP Moh. Taufik, menjelaskan bahwa para pendeta memiliki peran sentral dalam menjaga keutuhan bangsa. "Pendeta adalah orang-orang pilihan yang memiliki tanggung jawab tidak hanya memimpin gereja, tetapi juga menegakkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan," tegasnya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi deradikalisasi dan kontra radikalisme untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di Sulawesi Tengah.
Kegiatan peningkatan kapasitas ini bertujuan membekali para pendeta dengan pemahaman moderasi beragama, sehingga mereka dapat menjadi benteng pertahanan yang kuat terhadap paham-paham radikal dan intoleran di tengah masyarakat. Kabupaten Sigi dipilih sebagai fokus utama karena merupakan salah satu wilayah prioritas dalam Operasi Madago Raya, sehingga peran aktif tokoh agama sangat krusial dalam menyebarkan pesan perdamaian dan nilai-nilai kebangsaan.
Pendeta sebagai Garda Terdepan Moderasi Beragama
AKBP Moh. Taufik menekankan pentingnya peran para pendeta dalam menjaga kerukunan umat beragama. Mereka diharapkan menjadi ujung tombak dalam menangkal paham radikalisme dan intoleransi di Kabupaten Sigi. "Pendeta menjadi pusat perdamaian yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari serta berperan aktif dalam pencegahan radikalisme dan intoleransi di Sulawesi Tengah," ujarnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Operasi Madago Raya untuk memelihara keamanan melalui deradikalisasi dan kontra radikalisme.
Kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan melibatkan dua narasumber ahli. Kasi Bimas Kristen Kemenag Kabupaten Sigi, Pdt. Kaleb Tokii, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Prof. Zainal Abidin, memberikan materi terkait peran pendeta dan tokoh agama Kristen dalam menangkal paham radikalisme. Mereka juga menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Materi yang disampaikan diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para pendeta dalam menjalankan tugasnya sebagai agen perubahan di masyarakat.
Para peserta pelatihan juga diberikan pemahaman mengenai strategi komunikasi efektif untuk menyampaikan pesan moderasi beragama kepada jemaat dan masyarakat luas. Hal ini penting untuk memastikan pesan-pesan tersebut dapat diterima dengan baik dan mampu menangkal pengaruh paham-paham radikal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Kerja Sama Antar Lembaga untuk Perdamaian
Kerjasama antara Satgas Madago Raya dan para pendeta di Kabupaten Sigi ini merupakan contoh nyata sinergi antar lembaga dalam upaya menciptakan perdamaian dan keamanan. Pendeta sebagai pemimpin spiritual memiliki akses dan pengaruh yang besar di dalam komunitasnya, sehingga peran mereka sangat penting dalam mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi.
Dengan bekal pemahaman yang lebih baik tentang moderasi beragama dan strategi kontra radikalisme, diharapkan para pendeta dapat lebih efektif dalam menjalankan perannya sebagai agen perubahan. Mereka dapat menjadi jembatan komunikasi antara aparat keamanan dan masyarakat, serta menjadi contoh nyata dalam kehidupan beragama yang rukun dan damai.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat Kabupaten Sigi. Dengan adanya kerja sama yang baik antara aparat keamanan dan tokoh agama, diharapkan dapat tercipta suasana yang aman, damai, dan kondusif bagi seluruh warga masyarakat.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para pendeta dapat lebih aktif dalam memberikan pemahaman kepada jemaatnya tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menolak segala bentuk paham radikalisme dan intoleransi. Mereka juga diharapkan dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, kolaborasi antara Satgas Madago Raya dan para pendeta ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Kabupaten Sigi, serta memperkuat daya tangkal masyarakat terhadap paham radikalisme dan intoleransi.