Semarang Kerahkan Pompa Darurat Hadapi Banjir
Pemkot Semarang menambah dua pompa darurat untuk mengatasi banjir di beberapa jalan di Genuk setelah hujan deras mengguyur kota sepanjang malam, sementara tiga pompa utama mengalami gangguan teknis.
Banjir kembali melanda Kota Semarang, Jawa Tengah. Hujan deras yang berlangsung sepanjang malam mengakibatkan genangan air di beberapa ruas jalan utama di wilayah Genuk pada tanggal 30 Januari 2024. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang langsung merespon cepat dengan mengerahkan tambahan dua unit mobil pompa air darurat untuk mempercepat penyedotan air.
Langkah cepat ini diambil sebagai antisipasi dampak gangguan operasional tiga pompa utama di wilayah tersebut. Gangguan teknis pada sistem pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menjadi penyebab utama lambatnya proses penyedotan air. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Ita, menjelaskan penambahan pompa darurat ini sebagai upaya untuk meminimalisir dampak banjir yang terjadi.
Genangan air mencapai ketinggian bervariasi di sejumlah titik. Jalan Padi Raya dan Jalan Ngablak tergenang hingga 30 cm. Sementara itu, Jalan Zainudin, Jalan Dongbiru Ujung Barat, dan Jalan Padi Utara, Gebangsari terendam dengan ketinggian 20 cm. Perumahan Tlogosari juga terdampak banjir dengan ketinggian air yang tidak merata.
Meskipun terjadi genangan, mobilitas warga masih terkendali. Kendaraan masih dapat melintas, meskipun dengan kecepatan yang terbatas di jalur yang terdampak. Pemkot Semarang memastikan terus berupaya maksimal agar air segera surut dan aktivitas warga dapat kembali normal.
Saat ini, beberapa rumah pompa telah dikerahkan untuk mengatasi genangan. Rumah Pompa Tenggang beroperasi dengan tiga unit pompa utama, ditambah dua unit pompa floating. Rumah Pompa Sringin juga beroperasi penuh dengan lima unit pompa aktif. Dua mobile pump tambahan sedang dalam perjalanan menuju Terboyo untuk mempercepat penyedotan di area tersebut.
Pemkot Semarang tidak bekerja sendiri dalam upaya penanggulangan banjir ini. Wali Kota Ita menegaskan adanya koordinasi yang intensif dengan BBWS Pemali Juana. Koordinasi ini difokuskan pada optimalisasi kinerja pompa-pompa utama di Kali Tenggang dan Kali Sringin, yang menjadi bagian penting dari sistem drainase kota.
Pemkot Semarang berkomitmen untuk terus memantau situasi dan melakukan tindakan cepat dalam menghadapi potensi bencana banjir di masa mendatang. Selain penambahan pompa darurat, upaya peningkatan infrastruktur drainase dan sistem peringatan dini juga akan terus menjadi perhatian utama.
Kejadian ini menyoroti pentingnya perawatan infrastruktur dan koordinasi antar instansi pemerintah dalam menangani bencana banjir. Respon cepat Pemkot Semarang dalam mengerahkan pompa darurat menunjukkan kesigapan dalam mengatasi situasi darurat dan meminimalisir dampak terhadap warga.