Sinergi Indonesia-Jeju: Sekolah Ramah Lingkungan dan Energi Terbarukan
Mendikbudristek jajaki kerja sama pengelolaan energi terbarukan dan limbah dengan Gubernur Jeju untuk menciptakan sekolah ramah lingkungan di Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Abdul Mu'ti, baru-baru ini melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Provinsi Jeju, Korea Selatan, Oh Young-hun, di sela-sela pertemuan ketujuh Menteri Pendidikan anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Jeju. Pertemuan tersebut menghasilkan potensi kerja sama yang signifikan dalam pengembangan sekolah ramah lingkungan di Indonesia, khususnya dalam pengelolaan energi terbarukan dan manajemen limbah.
Pertemuan yang berlangsung pada Selasa lalu tersebut membahas berbagai peluang kerja sama. Mendikbudristek melihat potensi besar dalam penerapan teknologi energi terbarukan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan akses listrik. Gubernur Oh Young-hun menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan ketertarikan untuk berbagi pengalaman Jeju dalam hal transisi energi.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah pemanfaatan energi surya dan sumber energi terbarukan lainnya untuk memenuhi kebutuhan listrik di sekolah-sekolah di Indonesia. "Banyak daerah di Indonesia belum terjangkau listrik. Pemanfaatan energi terbarukan untuk menyediakan listrik di daerah-daerah ini akan sangat membantu," ungkap Menteri Mu'ti.
Kerja Sama Pengelolaan Limbah dan Energi Terbarukan
Selain energi terbarukan, Mendikbudristek juga mengusulkan kerja sama dalam pengelolaan limbah sekolah. Model pengelolaan limbah yang sukses diterapkan di Provinsi Jeju dinilai dapat direplikasi di beberapa daerah terpilih di Indonesia. "Model pengelolaan limbah yang sudah dilakukan oleh Provinsi Jeju dapat direplika di daerah terpilih di Indonesia," ujar Mendikbudristek. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan kesadaran pengelolaan limbah yang telah dimulai di beberapa sekolah di Indonesia, misalnya di Bontang, Kalimantan Timur.
Gubernur Oh Young-hun merespon positif usulan tersebut. Beliau menyatakan ketertarikan untuk melihat model energi terbarukan Jeju diterapkan di negara lain, termasuk Indonesia. "Kami sangat tertarik untuk melihat model energi terbarukan kami diterapkan di negara lain," kata Gubernur Oh.
Mendikbudristek merespon antusiasme Gubernur Jeju dengan kemungkinan memasukkan kedua kerja sama tersebut dalam program sekolah ramah lingkungan yang sedang dikembangkan. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menambahkan potensi kerja sama juga dapat diperluas ke sektor pendidikan vokasi. Jeju dapat berbagi teknologi dan praktik terbaiknya dalam pengelolaan energi terbarukan sebagai proyek percontohan di Indonesia.
Potensi Kerja Sama Pendidikan Vokasi
Kemungkinan kerja sama di bidang pendidikan vokasi membuka peluang bagi peningkatan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia. Dengan mengadopsi teknologi dan praktik terbaik dari Jeju, Indonesia dapat mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi tantangan masa depan di sektor energi terbarukan.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya bagi sektor pendidikan, tetapi juga bagi lingkungan dan perekonomian Indonesia. Penerapan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang efektif akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan nyaman bagi siswa.
Program sekolah ramah lingkungan yang akan mengintegrasikan kerja sama ini akan menjadi contoh nyata komitmen Indonesia dalam menciptakan generasi masa depan yang peduli lingkungan dan memiliki keahlian di bidang energi terbarukan. Dengan dukungan dari Provinsi Jeju, diharapkan program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia.
Secara keseluruhan, pertemuan ini menandai langkah penting dalam upaya Indonesia untuk menciptakan sekolah-sekolah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kerja sama dengan Provinsi Jeju diharapkan dapat mempercepat terwujudnya tujuan tersebut.