Sistem Buka Tutup Jalur Diterapkan di Garut untuk Mengatasi Kemacetan Libur Waisak
Kepolisian Resor Garut memberlakukan sistem buka tutup jalur di jalur utama Bandung-Garut selama libur panjang Waisak 2025 untuk mengatasi kepadatan arus kendaraan.
Kepadatan arus lalu lintas menjadi pemandangan umum saat libur panjang. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama libur Waisak 2025. Untuk mengantisipasi kemacetan dan memastikan kelancaran arus kendaraan di jalur utama Bandung-Garut, Kepolisian Resor Garut memberlakukan sistem buka tutup jalur. Sistem ini diterapkan di beberapa titik rawan kemacetan, melibatkan kerja sama petugas kepolisian dan upaya antisipasi lainnya.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi, sistem buka tutup jalur diterapkan di perempatan Gobing dan Kadungora. "Apabila terjadi kepadatan, kami akan melaksanakan tutup buka di perempatan Gobing maupun di Kadungora," ujar Iptu Aang dalam keterangannya di Garut, Senin (12/5).
Keputusan ini diambil setelah kepolisian mengamati situasi arus lalu lintas di jalur utama Garut-Bandung. Pada pagi hari, arus lalu lintas menuju Garut cukup ramai, terutama kendaraan yang menuju destinasi wisata. Sementara itu, menjelang sore hari, arus kendaraan dari Garut menuju Bandung mulai meningkat. Kondisi ini menuntut adanya strategi pengaturan lalu lintas yang efektif untuk mencegah terjadinya kemacetan besar-besaran.
Antisipasi Kemacetan Libur Waisak di Garut
Polres Garut tidak hanya mengandalkan sistem buka tutup jalur untuk mengatasi kepadatan lalu lintas. Mereka juga telah menyiagakan tim urai di beberapa titik rawan macet, yaitu di Kadungora, Gobing, dan Limbangan. Tim urai ini bertugas untuk membantu mengurai kemacetan dan memastikan kelancaran arus kendaraan. Langkah ini menunjukkan kesiapan Polres Garut dalam menghadapi lonjakan kendaraan selama libur panjang Waisak.
Iptu Aang menjelaskan bahwa situasi lalu lintas di jalur utama Garut-Bandung selama libur Waisak didominasi oleh kendaraan yang menuju destinasi wisata di Garut. Hal ini menunjukkan tingginya minat wisatawan untuk mengunjungi Garut selama periode libur tersebut. Oleh karena itu, pengaturan lalu lintas yang optimal sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para wisatawan.
Selain itu, Polres Garut juga mengimbau kepada para pengendara agar selalu waspada, terutama karena kondisi cuaca yang masih sering hujan dan berpotensi menyebabkan jalan menjadi licin. Kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas juga sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan dan hambatan di jalan. "Diimbau tetap patuhi rambu lalu lintas serta ikuti arahan petugas di lapangan demi kelancaran bersama," imbau Iptu Aang.
Imbauan Kepada Pengguna Jalan
Polres Garut menekankan pentingnya kerjasama antara petugas kepolisian dan pengguna jalan untuk menciptakan kelancaran arus lalu lintas. Dengan adanya sistem buka tutup jalur dan tim urai, diharapkan kepadatan lalu lintas dapat diatasi secara efektif. Namun, peran aktif pengguna jalan dalam mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas juga sangat krusial.
Pengendara diimbau untuk selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum bepergian, memastikan kondisi fisik dan mental yang prima, serta selalu waspada terhadap kondisi jalan. Saling menghargai sesama pengguna jalan juga penting untuk menciptakan suasana berkendara yang aman dan nyaman. Dengan demikian, liburan Waisak dapat dinikmati dengan lancar tanpa hambatan di jalan.
Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan oleh Polres Garut menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keamanan, keselamatan, dan kelancaran arus lalu lintas selama libur panjang Waisak. Kerjasama yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan hal tersebut.
Sebagai penutup, kesiapsiagaan Polres Garut dalam menghadapi lonjakan kendaraan selama libur Waisak patut diapresiasi. Dengan strategi yang terencana dan imbauan kepada pengguna jalan, diharapkan libur panjang Waisak di Garut dapat berjalan lancar dan aman.