Solok Sosialisasikan SPMB Bersih dari Suap, Pastikan PPDB Transparan
Disdik Kota Solok sosialisasikan sistem penerimaan murid baru (SPMB) yang bersih dari suap dan pungli, demi mewujudkan pendidikan yang adil dan transparan, serta memastikan PPDB tahun ini berjalan lancar sesuai regulasi.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solok, Sumatera Barat, gencar menyosialisasikan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang bersih dari praktik suap, gratifikasi, dan pungutan liar (pungli). Sosialisasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi dalam Penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Sosialisasi SPMB di Solok: Wujudkan Pendidikan Bersih dan Berkeadilan
Kegiatan sosialisasi yang digelar Minggu lalu dihadiri oleh seluruh kepala sekolah SD dan SMP negeri serta swasta se-Kota Solok. Kepala Disdik Kota Solok, Irsyad, menekankan pentingnya transparansi dan integritas dalam proses PPDB untuk menciptakan sistem pendidikan yang adil dan bebas dari korupsi. "Kami berkomitmen untuk memastikan setiap proses penerimaan peserta didik baru berjalan transparan, tanpa suap, gratifikasi, atau pungutan liar," tegas Irsyad. Beliau menambahkan bahwa pendidikan yang bersih dan berintegritas merupakan kunci utama dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Irsyad berharap sosialisasi ini mampu memberikan pemahaman kepada seluruh kepala sekolah tentang pentingnya mencegah dan menghindari praktik korupsi dalam bentuk apapun. Para kepala sekolah didorong untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih, transparan, dan profesional. SPMB sendiri merupakan sistem penerimaan siswa baru yang mulai diterapkan pada tahun 2025, menggantikan sistem PPDB sebelumnya.
Dukungan Pemerintah dan Penegak Hukum
Asisten III Pemerintah Kota Solok, Zulfadrim, turut memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan SPMB/PPDB tahun ini. Meskipun ada efisiensi dan rasionalisasi anggaran, Zulfadrim memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. "PPDB harus tetap berjalan dengan baik, sesuai regulasi, serta mengutamakan transparansi dan akuntabilitas," ujarnya. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung terwujudnya pendidikan yang bersih dan berkeadilan.
Untuk memperkuat sosialisasi ini, Disdik Kota Solok menggandeng pihak Kejaksaan Negeri Solok dan Polres Solok Kota. Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Solok, Melhadi, memberikan materi tentang penyuapan, gratifikasi, dan pungli dalam dunia pendidikan. Sementara itu, Kanit III Tindak Pidana Korupsi Satreskrim Polres Solok Kota, Ipda Yoserizal, memberikan materi terkait Pencegahan Korupsi serta Pengendalian Gratifikasi dan Pungli. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para kepala sekolah.
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan Solok
Sosialisasi SPMB tanpa suap ini merupakan langkah penting dalam upaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik di Kota Solok. Dengan adanya komitmen dari Disdik Kota Solok, pemerintah daerah, dan penegak hukum, diharapkan proses penerimaan siswa baru dapat berjalan transparan dan akuntabel. Hal ini akan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk mengakses pendidikan berkualitas, tanpa terbebani oleh praktik-praktik koruptif. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun sistem pendidikan yang bersih dan berintegritas.
Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam menciptakan sistem pendidikan yang adil dan berkualitas. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk penegak hukum, diharapkan sosialisasi ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mencegah praktik korupsi di lingkungan pendidikan Kota Solok. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang bersih dan transparan akan memberikan kesempatan yang setara bagi semua calon peserta didik, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau sosial. Dengan demikian, pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua anak Indonesia, demi terwujudnya generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan kompetitif di masa depan. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan berkeadilan di Kota Solok.