Stroke dan Jantung: Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, Menkes Dorong Peningkatan Fasilitas Kesehatan
Menteri Kesehatan RI menyoroti tingginya angka kematian akibat stroke dan jantung di Indonesia, mendorong peningkatan fasilitas kesehatan untuk penanganan penyakit tersebut.
Pontianak, 16 April 2024 - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh beliau saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu lalu. Beliau menekankan perlunya fokus pada penanganan kedua penyakit tersebut di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat.
Dalam kunjungannya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mendapatkan informasi langsung dari Direktur RSUD setempat. "Di Indonesia, penyebab kematian terbanyak itu stroke. Saya tadi sudah tanya ke Direktur RS di sini, ternyata sama, stroke juga yang paling tinggi," ungkap Menkes Budi. Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi penanganan stroke dan penyakit jantung yang menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia.
Lebih lanjut, Menkes menjelaskan bahwa penyakit jantung menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian, disusul oleh kanker. Bahkan, di kalangan aparat keamanan seperti TNI dan Polri, angka kematian akibat stroke, jantung, dan kanker jauh lebih tinggi dibandingkan kematian akibat kekerasan fisik atau bentrokan. "Kalau mereka rajin melatih bela diri agar tak tertembak atau terluka, saya bilang jangan lupa juga menjaga kesehatan. Karena faktanya, lebih banyak yang meninggal bukan karena senjata, tapi karena stroke dan jantung," tegasnya.
Pentingnya Fasilitas Kesehatan yang Lengkap
Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menekankan pentingnya ketersediaan fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai di seluruh daerah di Indonesia. Beliau menyadari bahwa proses rujukan pasien ke kota-kota besar seperti Pontianak, bahkan hingga Jakarta atau luar negeri, menimbulkan beban berat bagi pasien dan keluarga, baik dari segi biaya maupun psikologis. Oleh karena itu, pembangunan RSUD Tuan Besar Syarif Idrus ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas.
Rumah sakit yang sedang dibangun tersebut akan dilengkapi dengan peralatan medis canggih untuk penanganan penyakit prioritas, termasuk stroke dan jantung. Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban rujukan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kubu Raya dan sekitarnya. Dengan tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai, diharapkan angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung dapat ditekan.
Menkes juga berharap agar pembangunan RSUD ini dapat selesai tepat waktu, yaitu pada akhir tahun 2025. Beliau berencana untuk kembali ke Kubu Raya untuk meresmikan rumah sakit tersebut bersama Gubernur Kalimantan Barat.
Fasilitas Unggulan RSUD Tuan Besar Syarif Idrus
RSUD Tuan Besar Syarif Idrus akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang untuk penanganan stroke, jantung, dan kanker. Untuk penanganan stroke, rumah sakit ini akan menyediakan alat CT scan dan Cath Lab. Sementara itu, untuk penanganan penyakit jantung, akan tersedia USG ekokardiografi, CT scan, dan Cath Lab untuk pemasangan ring jantung.
Demi penanganan kanker, RSUD ini akan dilengkapi dengan Laboratorium patologi anatomi, mamografi, dan fasilitas psikotoxic drug cabinet untuk kemoterapi. Selain itu, akan tersedia pula infrastruktur untuk layanan hemodialisis, sehingga pasien tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah untuk cuci darah rutin.
Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan bahwa untuk pengadaan alat hemodialisa, pihaknya akan melakukan tender secara nasional agar biaya lebih efisien. "Kalau bisa kita sewa per penggunaan saja, jadi rumah sakit tidak perlu pusing beli dan rawat alatnya," jelasnya. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan tersedianya fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai di RSUD Tuan Besar Syarif Idrus, diharapkan angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya dapat menurun secara signifikan. Pembangunan rumah sakit ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.