Sulbar Bidik Kawasan Transmigrasi sebagai Penggerak Ekonomi Lokal
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkolaborasi dengan Kementerian Transmigrasi untuk menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal berbasis klaster, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menarik investasi.
Mamuju, 7 Mei 2024 - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menetapkan langkah strategis untuk menjadikan kawasan transmigrasi sebagai motor penggerak perekonomian daerah. Hal ini diungkapkan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman, di Jakarta pada Senin (5/5).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Gubernur Suhardi Duka, enam bupati dari kabupaten di Sulbar, Tenaga Ahli Gubernur Sulbar Bidang Kerja Sama Antar-Lembaga dan Transmigrasi, serta Asisten II Bidang Pembangunan Pemprov Sulbar. Langkah ini dinilai krusial mengingat sekitar 50 persen penduduk Sulbar, terutama di Kabupaten Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu, merupakan warga transmigran.
Gagasan ini muncul dari kesadaran akan potensi besar kawasan transmigrasi yang selama ini belum tergali secara optimal. Dengan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat ekonomi, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat signifikan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Sulbar secara keseluruhan.
Kawasan Transmigrasi: Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Gubernur Suhardi Duka menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat transmigran dan sekitarnya. Kawasan transmigrasi akan dikembangkan berbasis klaster, memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal. Sebagai contoh, SP Tanjung Cina di Pasangkayu akan difokuskan pada pengembangan pertanian, sementara SP Ratte di Polewali Mandar akan menjadi pusat pengembangan kakao dan komoditas pertanian lainnya.
Pemprov Sulbar berkomitmen penuh mendukung program-program Kementerian Transmigrasi, termasuk dengan skema pembiayaan bersama jika diperlukan. "Selama kementerian membutuhkan, kami siap mendukung," tegas Suhardi Duka. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mewujudkan visi menjadikan kawasan transmigrasi sebagai penggerak ekonomi lokal.
Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengapresiasi komitmen tersebut. Ia menekankan bahwa pendekatan baru dalam transmigrasi bukan hanya soal pemindahan penduduk, tetapi juga membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi. "Kita tidak lagi bicara transmigrasi sebagai sekadar perpindahan, tetapi sebagai penciptaan kawasan ekonomi berskala ekspor. Komitmen Gubernur dan para Bupati di Sulbar sangat menginspirasi," kata Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Ia menambahkan bahwa kehadiran Gubernur dan enam Bupati dalam pertemuan tersebut merupakan model kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
Lima Program Unggulan Kementerian Transmigrasi
Menteri Iftitah Sulaiman Suryanagara memaparkan lima program unggulan Kementerian Transmigrasi: penyiapan lahan matang dan legal serta pemberdayaan masyarakat lokal sebagai prioritas; program patriot transmigrasi berupa penguatan SDM melalui beasiswa; skema Trans Karya Nusa (TKN) untuk penciptaan lapangan kerja lokal; model transmigrasi gotong royong, kolaborasi pemerintah daerah dan swasta dalam revitalisasi kawasan transmigrasi; dan rencana menarik investor besar, termasuk perusahaan multinasional seperti Nestlé, untuk membangun industri kakao di Sulbar.
Meskipun demikian, Menteri menekankan pentingnya penyusunan rencana bisnis yang solid dari pihak daerah untuk menarik minat dan pendanaan investor. Hal ini menunjukkan perlunya perencanaan yang matang dan terukur agar program ini dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif masyarakat. Dengan potensi yang ada dan komitmen yang kuat dari semua pihak, kawasan transmigrasi di Sulbar berpeluang besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kemajuan daerah.
Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulbar. Keberhasilan Sulbar dalam mengembangkan kawasan transmigrasi dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.