392 Calon Haji Kabupaten Bima Berangkat ke Tanah Suci
Sebanyak 392 calon haji Kabupaten Bima, NTB, telah diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara Internasional Lombok, menandai keberangkatan kloter ke-5 dari Embarkasi Lombok.

Sebanyak 392 calon haji dari Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah memulai perjalanan suci mereka menuju Tanah Suci. Keberangkatan mereka ditandai dengan penerbangan dari Bandara Internasional Lombok pada Rabu dini hari, 7 Mei 2025, sebagai kloter ke-5 dari Embarkasi Lombok. Penerbangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA5105 langsung menuju Madinah, Arab Saudi. Keberangkatan ini menandai langkah penting dalam perjalanan ibadah haji tahun ini, sekaligus menjawab pertanyaan "Siapa", "Berapa banyak", "Dari mana", "Kapan", dan "Bagaimana" para calon haji ini dapat berangkat ke Tanah Suci.
Humas Bandara Lombok, Arif Hariyanto, membenarkan keberangkatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa proses keberangkatan calon haji dari NTB berlangsung bertahap. Dari total 12 kloter, lima kloter telah diberangkatkan, termasuk kloter 1 (Lombok Barat), kloter 2 (Lombok Tengah), kloter 3 (Kota Mataram), kloter 4 (Lombok Timur), dan kini kloter 5 (Kabupaten Bima). Total jamaah calon haji NTB yang akan berangkat tahun ini berjumlah 4.544 orang, dengan keberangkatan dimulai sejak tanggal 2 Mei hingga 17 Mei 2025.
Keberangkatan ini juga menunjukan upaya maksimal dari pihak terkait dalam memastikan seluruh calon haji dapat menunaikan ibadah. Terdapat sejumlah kendala yang dihadapi, terutama terkait visa, namun pihak Kementerian Agama Provinsi NTB telah bekerja keras untuk mengatasi hal tersebut. Proses pengawasan dan pemantauan penerbitan visa dilakukan secara intensif untuk memastikan keberangkatan seluruh calon haji sesuai jadwal, meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi.
Keberangkatan Lancar Meskipun Ada Kendala Visa
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB, Zamroni Aziz, menjelaskan bahwa proses pemantauan penerbitan visa haji dilakukan secara terus-menerus. Meskipun sempat ada 51 calon haji dari kloter 2 Lombok Tengah yang belum mendapatkan visa, sebagian besar masalah tersebut telah teratasi. "Hasilnya, untuk kloter dua Lombok Tengah, semula 51 orang belum mengantongi visa, tersisa enam orang. Insya Allah besok sudah bisa keluar visanya," ujar Zamroni.
Zamroni juga meluruskan informasi yang beredar mengenai jumlah calon haji yang belum mendapatkan visa. Ia menegaskan bahwa jumlahnya 51 orang, bukan 52 seperti yang diberitakan sebelumnya. Satu orang yang sebelumnya dilaporkan belum mendapatkan visa, yaitu Lalu Ramdan (Panitia Haji Daerah), telah berhasil mendapatkan visa dan berangkat bersama kloternya. Calon haji yang belum mendapatkan visa dijadwalkan akan berangkat pada kloter 6 dan 7.
Proses pengurusan visa yang melibatkan otoritas Arab Saudi memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Zamroni menjelaskan bahwa Arab Saudi mengurus jutaan visa haji dari seluruh dunia, sehingga prosesnya membutuhkan waktu. Pihak Kemenag NTB terus memonitor dan mengajukan permohonan visa jauh hari sebelumnya. "Semua dalam proses. Kami tetap memonitor. Teman-teman kerja 24 jam. Kami sudah mengajukan semua permohonan visa jauh-jauh hari sebelumnya. Tetapi, sekali lagi ini domain di sana, mari berdoa semoga semuanya cepat keluar," ucapnya.
Penanganan Kasus Visa dan Kekosongan Kursi
Terkait kekosongan kursi akibat keterlambatan visa, Kemenag NTB langsung mengambil tindakan cepat. Kekosongan kursi tersebut langsung diisi oleh jamaah yang telah mengantongi visa. Koordinasi dengan KBIH juga dilakukan untuk memastikan kelancaran keberangkatan. Salah satu contohnya adalah kasus Suhaimi Samsuri, PHD kloter Lombok Barat yang tertunda keberangkatannya, berhasil diterbangkan pada kloter 2.
Proses keberangkatan calon haji ini menunjukkan koordinasi dan kerja keras berbagai pihak untuk memastikan kelancaran ibadah haji. Meskipun ada kendala yang dihadapi, seperti keterlambatan visa, semua pihak terkait berupaya maksimal untuk menyelesaikan masalah tersebut dan memastikan seluruh calon haji dapat berangkat ke Tanah Suci. Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam melayani para calon haji.
Keberangkatan 392 calon haji dari Kabupaten Bima ini menjadi bagian dari keberangkatan total 4.544 calon haji NTB yang terbagi dalam 12 kloter. Proses keberangkatan yang berlangsung bertahap ini menunjukan perencanaan yang matang dan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan kendala yang mungkin terjadi. Semoga seluruh calon haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat.