Calon Haji Sulteng Mulai Masuk Asrama Haji 15 Mei 2025
Kemenag Sulteng umumkan keberangkatan 1.994 calon haji pada 15 Mei 2025, terbagi dalam enam kloter dengan proses visa yang hampir tuntas.

Calon jemaah haji asal Sulawesi Tengah (Sulteng) akan segera memulai perjalanan suci mereka ke Tanah Suci. Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng mengumumkan bahwa para calon haji akan mulai memasuki Asrama Haji Transit Palu pada tanggal 15 Mei 2025. Proses keberangkatan ini menandai dimulainya perjalanan spiritual ribuan warga Sulteng menuju Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
Informasi penting lainnya adalah terkait pembagian kloter. Sebanyak 1.994 calon haji Sulteng akan terbagi ke dalam enam kloter. Rinciannya meliputi lima kloter penuh dan satu kloter gabungan dengan calon haji asal Kalimantan Timur. Kloter pertama, atau Kloter 7 Embarkasi Balikpapan (BPN-7), akan masuk asrama pada 15 Mei dan berangkat ke Balikpapan sehari setelahnya.
Persiapan keberangkatan calon haji Sulteng berjalan lancar. Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis Aseng, menyatakan bahwa proses visa hampir rampung. Tim dari Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah tengah bekerja keras memastikan seluruh jemaah dapat berangkat tanpa kendala. Hal ini menunjukkan kesiapan dan komitmen Kemenag Sulteng dalam memastikan kelancaran ibadah haji bagi seluruh calon haji asal daerah tersebut.
Keberangkatan dan Rincian Kloter
Kloter BPN-7, yang terdiri dari jemaah calon haji asal Sulteng, dijadwalkan terbang dari Embarkasi Balikpapan menuju Jeddah, Arab Saudi, pada 17 Mei 2025. Keberangkatan ini menandai dimulainya perjalanan spiritual bagi kloter pertama. Selanjutnya, kloter-kloter lainnya akan menyusul sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Total kuota jemaah haji Sulteng tahun ini mencapai 1.994 orang, yang terdiri dari 1.870 jemaah haji reguler, 100 jemaah haji prioritas lansia, enam pembimbing ibadah dari KBIHU, dan 18 Petugas Haji Daerah (PHD).
Proses keberangkatan calon haji ini melibatkan koordinasi yang intensif antara Kemenag Sulteng dengan berbagai pihak terkait. Koordinasi ini mencakup petugas haji, petugas kloter, pembimbing ibadah haji, serta petugas haji daerah Sulteng. Tujuannya adalah untuk memastikan sinergi dan komunikasi yang baik selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
Menurut Muchlis Aseng, koordinasi yang dilakukan sejak dini bertujuan untuk membangun komunikasi yang efektif dan sinergis antar petugas selama di Tanah Suci. Hal ini diharapkan dapat memperlancar pelaksanaan ibadah haji dan memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah.
Proses Visa dan Persiapan Akhir
Muchlis Aseng memberikan kabar baik terkait proses visa jemaah haji asal Sulteng. Ia menyatakan bahwa proses pencetakan visa hampir selesai dan akan segera dilampirkan ke paspor masing-masing jemaah. "Alhamdulillah, kalau di Provinsi Sulteng lancar semuanya. Insya Allah seluruh jamaah calon haji asal Sulteng ada visanya dan bisa berangkat," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan optimisme Kemenag Sulteng atas kelancaran keberangkatan seluruh jemaah haji.
Kemenag Sulteng terus berupaya memastikan seluruh jemaah haji asal daerah tersebut dapat berangkat tanpa kendala. Koordinasi yang erat dengan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan dalam mempersiapkan keberangkatan jemaah haji. Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan ibadah haji para jemaah asal Sulteng dapat berjalan lancar dan khusyuk.
Proses pencetakan visa yang hampir tuntas menjadi bukti kesiapan Kemenag Sulteng dalam memfasilitasi keberangkatan jemaah haji. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah yang akan menunaikan ibadah haji.
Dengan demikian, persiapan keberangkatan jemaah haji asal Sulteng menuju Tanah Suci berjalan dengan lancar dan terkoordinasi dengan baik. Semoga seluruh jemaah dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan mendapatkan pengalaman spiritual yang berkesan.
Kesimpulan
Keberangkatan jemaah haji asal Sulawesi Tengah pada Mei 2025 menandai momen penting bagi ribuan warga yang akan menunaikan ibadah haji. Proses persiapan yang matang, termasuk koordinasi antar pihak terkait dan penyelesaian proses visa, memastikan kelancaran perjalanan spiritual ini.