Tanjab Timur Terima 500 Dosis Vaksin PMK, Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur menerima 500 dosis vaksin PMK dari Kementan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di enam kecamatan.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, menerima 500 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit pada hewan ternak. Vaksinasi ini menargetkan sapi, kerbau, kambing, dan domba di enam kecamatan. Langkah ini diambil sebagai antisipasi, meskipun hingga saat ini belum ada laporan kasus PMK di daerah tersebut.
Penyuntikan vaksin PMK telah dimulai dan hingga saat ini telah disuntikkan 325 dosis vaksin kepada hewan ternak di berbagai kecamatan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Tanjabtim, Agus Sadikin, pada Rabu, 19 Februari 2025 di Jambi. Agus Sadikin menekankan keseriusan pemerintah dalam mencegah penyebaran penyakit menular pada hewan ternak, khususnya PMK.
Program vaksinasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Dirjen Kementerian Pertanian. Meskipun belum ada kasus PMK yang dilaporkan, langkah proaktif ini dinilai penting untuk mencegah potensi penyebaran penyakit yang dapat berdampak signifikan pada perekonomian masyarakat, terutama peternak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Vaksinasi ini juga merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan hewan ternak dan ketahanan pangan.
Vaksinasi PMK di Enam Kecamatan Tanjab Timur
Disbunak Kabupaten Tanjab Timur telah mendistribusikan dan menggunakan 13 dari 20 botol vaksin yang diterima. Sebanyak 325 dosis vaksin telah disuntikkan ke hewan ternak di enam kecamatan. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Kecamatan Geragai: 25 ternak
- Kecamatan Dendang: 100 ternak
- Kecamatan Rantau Rasau: 25 ternak
- Kecamatan Berbak: 75 ternak
- Kecamatan Nipah Panjang: 75 ternak
- Kecamatan Mendahara Ulu: 25 ternak
Petugas kesehatan hewan (Keswan) dibantu oleh pemerintah desa setempat aktif melakukan pendataan jumlah ternak untuk memastikan seluruh hewan sasaran mendapatkan vaksinasi. Hewan ternak yang telah divaksinasi akan mendapatkan suntikan ulang setelah interval waktu enam bulan.
Upaya Pencegahan dan Antisipasi
Meskipun belum ada kasus PMK yang terkonfirmasi di Tanjung Jabung Timur, vaksinasi ini merupakan langkah antisipasi yang penting. "Sesuai petunjuk Dirjen untuk mengantisipasi penyebaran penyakit. Tetapi sampai sekarang belum ada laporan ternak warga yang terjangkit penyakit PMK," jelas Agus Sadikin. Kegiatan ini sejalan dengan arahan Kementerian Pertanian untuk melindungi Indonesia dari wabah PMK pada hewan ternak.
Proses vaksinasi melibatkan kerja sama yang erat antara Disbunak, petugas Keswan, dan pemerintah desa. Pendataan yang akurat dan cakupan vaksinasi yang menyeluruh menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan langkah-langkah proaktif ini, diharapkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat terhindar dari ancaman wabah PMK dan tetap menjaga kesehatan hewan ternak serta stabilitas perekonomian masyarakat.
Vaksinasi PMK ini bukan hanya sebagai upaya pencegahan, tetapi juga sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi sektor peternakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dengan memastikan hewan ternak tetap sehat, maka produksi ternak dapat tetap terjaga dan kesejahteraan peternak dapat tetap terjamin. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama semua pihak yang terlibat, mulai dari pemerintah, petugas kesehatan hewan, hingga para peternak sendiri.