Tatap Muka Langsung: Cara Efektif Tanamkan Wawasan Kebangsaan di Generasi Muda
Pakar Komunikasi Politik Unair menilai kegiatan tatap muka informal efektif lawan isu non-nasionalisme di generasi muda, menanggapi fenomena #KaburAjaDulu, sekaligus tingkatkan ekonomi lokal.
Madiun, 16 Februari 2024 - Sebuah kegiatan pemantapan wawasan kebangsaan yang digelar di Madiun, Jawa Timur, menyoroti pentingnya pendekatan tatap muka langsung dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda. Suko Widodo, pakar Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga Surabaya, menekankan efektivitas metode ini, terutama dalam menghadapi isu-isu non-nasionalisme seperti yang terlihat dalam fenomena viral #KaburAjaDulu.
Mengatasi Keresahan Generasi Muda
Menurut Suko Widodo, fenomena #KaburAjaDulu yang merebak di media sosial mencerminkan adanya keresahan di kalangan anak muda Indonesia. Kecemasan terhadap kondisi sosial ekonomi dan peluang kerja di dalam negeri, menyebabkan sebagian generasi muda merasa pesimis dan cenderung mengabaikan tanggung jawab kewarganegaraan. "Kegiatan tatap muka informal ini sangat kreatif," ujar Suko, "sebagai respon terhadap kekecewaan anak muda yang tercermin dalam fenomena tersebut."
Ia menambahkan bahwa pendekatan langsung, tanpa perantara media sosial, memberikan kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan secara efektif. Interaksi langsung memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam dan membangun koneksi emosional yang kuat. "Cara-cara baru seperti ini, sangat luar biasa untuk indoktrinasi tentang wawasan kebangsaan," tegasnya.
Efektivitas Tatap Muka Langsung
Lebih lanjut, Suko menjelaskan bahwa kegiatan tatap muka informal memiliki kekuatan luar biasa dalam menanamkan paham wawasan kebangsaan. Lingkungan yang santai dan informal memungkinkan komunikasi dua arah yang efektif, khususnya di kalangan anak muda dengan latar belakang yang beragam. Metode ini memungkinkan diskusi terbuka dan penyampaian pesan yang lebih personal.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Bakesbangpol Jawa Timur ini mendapat apresiasi tinggi dari Suko Widodo. Antusiasme peserta yang berasal dari berbagai komunitas menunjukkan bahwa pendekatan ini diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini dapat menjadi solusi efektif dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.
Pentingnya Wawasan Kebangsaan
Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, Eddy Supriyanto, menjelaskan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut. "Harapannya, wawasan kebangsaan yang disosialisasikan dalam kegiatan ini diteruskan ke anggota komunitas mereka," kata Eddy. Materi yang disampaikan mencakup bahaya narkotika dan radikalisme, serta pentingnya menjaga kerukunan antar-golongan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan nasionalisme di kalangan generasi muda.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan UMKM lokal. Partisipasi UMKM tersebut memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah setempat. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara upaya pemantapan wawasan kebangsaan dengan peningkatan ekonomi lokal.
Partisipasi Komunitas yang Antusias
Kegiatan pemantapan wawasan kebangsaan ini diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai komunitas, termasuk komunitas motor jadul dan komunitas VW. Peserta tidak hanya berasal dari Madiun dan sekitarnya, tetapi juga dari kota-kota lain seperti Solo dan Surabaya. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari berbagai kalangan terhadap upaya pemantapan wawasan kebangsaan.
Kesimpulannya, kegiatan tatap muka langsung terbukti efektif dalam menanamkan wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda. Metode ini mampu mengatasi tantangan penyebaran informasi yang terfragmentasi di era digital dan membangun koneksi emosional yang lebih kuat. Dengan melibatkan berbagai komunitas dan UMKM, kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.