Umat Buddha Biak Numfor Berperan Aktif dalam Pembangunan Daerah
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor mengapresiasi kontribusi umat Buddha dalam pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat, terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam berbagai kegiatan sosial.
Biak, 11 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, memberikan apresiasi yang tinggi kepada umat Buddha atas peran aktif mereka dalam pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Biak, Otto P. Wanggai, saat menghadiri perayaan Tri Suci Waisak pada Minggu, 11 Mei 2024. Perayaan tersebut menjadi bukti nyata komitmen umat Buddha dalam berkontribusi bagi kemajuan Biak Numfor.
Dalam sambutannya, Otto P. Wanggai menyampaikan harapan agar umat Buddha terus berperan aktif dalam melayani masyarakat dan menyebarkan kebaikan. Perayaan Tri Suci Waisak bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun daerah. Keikutsertaan umat Buddha dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan dinilai sangat berarti bagi kemajuan Biak Numfor.
Perayaan Tri Suci Waisak di Biak Numfor tahun ini terasa istimewa karena dirayakan bersamaan dengan Hari Ibu Internasional. Hal ini menunjukkan sinergi nilai-nilai luhur agama Buddha dengan penghormatan terhadap peran penting seorang ibu dalam keluarga dan masyarakat. Komitmen dan dedikasi umat Buddha dalam berbagai kegiatan sosial ini patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat.
Peran Umat Buddha dalam Perayaan Tri Suci Waisak
Ketua Tzu Chi kantor penghubung Biak, S. Pirono, menjelaskan bahwa perayaan Tri Suci Waisak tahun ini diramaikan dengan berbagai kegiatan, antara lain peringatan Waisak, Hari Ibu Internasional, dan peringatan wafatnya Sang Buddha. Perpaduan perayaan ini semakin memperkaya makna Tri Suci Waisak dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam perayaan Waisak adalah penerapan Lima Sila Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Lima Sila Buddha, yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong, dan tidak minum minuman keras, merupakan pedoman hidup bagi umat Buddha untuk menghindari tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Penerapan nilai-nilai ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.
Selain itu, perayaan Hari Ibu Internasional dirayakan dengan kegiatan unik, yaitu acara basuh kaki ibu oleh anak-anaknya. Kegiatan ini sarat makna, sebagai wujud penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa seorang ibu yang telah merawat dan membesarkan anak-anaknya. Ketua Tzu Chi menekankan nilai kebaikan yang tak terhingga dari seorang ibu, sejak masa kehamilan hingga anak-anaknya dewasa.
“Sebagai anak, kita harus berbakti kepada ibu karena jasanya sangat luar biasa. Mulai dari merawat kita sejak dalam kandungan, melahirkan, merawat, menyekolahkan, hingga kita mendapatkan pekerjaan. Kegiatan basuh kaki ibu ini menjadi wujud penghormatan dan penghargaan anak atas jasa ibu,” ungkap S. Pirono.
Atraksi dan Persembahan dalam Perayaan Tri Suci Waisak
Perayaan Tri Suci Waisak pada Minggu, 11 Mei 2024, dimeriahkan dengan berbagai atraksi menarik, seperti penampilan tarian tradisional dan kegiatan basuh kaki ibu yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, ada juga persembahan tabungan bambu, yang menunjukkan kepedulian umat Buddha terhadap lingkungan dan upaya penghematan.
Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai edukatif dan moral yang penting bagi masyarakat. Perayaan Tri Suci Waisak di Biak Numfor menjadi contoh bagaimana nilai-nilai agama dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Melalui perayaan ini, umat Buddha di Biak Numfor menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Partisipasi aktif mereka dalam berbagai kegiatan sosial menjadi bukti nyata kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Semoga semangat dan kontribusi positif umat Buddha di Biak Numfor ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk bersama-sama membangun daerah dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua.