Unand Didesak Kembangkan Riset Gandum, Wujudkan Ketahanan Pangan Indonesia
Kemendiktisaintek dan Kementan mendorong Universitas Andalas (Unand) untuk melakukan riset intensif guna menciptakan bibit gandum unggul yang dapat ditanam di berbagai ketinggian, mengurangi ketergantungan impor gandum Indonesia.
Universitas Andalas (Unand) mendapat mandat penting dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Pertanian (Kementan). Kedua kementerian tersebut meminta Unand untuk melakukan riset mendalam tentang tanaman gandum, guna mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor gandum.
Mandat ini disampaikan langsung kepada Rektor Unand, Efa Yonnedi, di Padang pada Rabu lalu. Dorongan ini dilatarbelakangi oleh tekad Presiden untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Unand, sebagai perguruan tinggi terkemuka, diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan impor gandum yang nilainya mencapai miliaran dolar AS setiap tahunnya.
Indonesia diketahui mengimpor sekitar 12 juta ton gandum setiap tahunnya, dengan nilai impor mencapai 10 miliar dolar AS. Angka ini menunjukkan betapa besarnya ketergantungan Indonesia pada impor gandum, dan betapa pentingnya riset untuk menemukan solusi jangka panjang.
Unand dan Inovasi Bibit Gandum Guri-6
Unand telah menunjukkan komitmennya dalam riset gandum dengan menciptakan bibit unggul bernama Guri-6 (Gandum Untuk RI 6). Pencapaian ini merupakan langkah awal yang baik, namun masih perlu pengembangan lebih lanjut.
Saat ini, bibit Guri-6 baru dapat ditanam pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Rektor Unand menantang para peneliti untuk berkolaborasi dan mengembangkan bibit tersebut agar dapat tumbuh di dataran rendah, sehingga jangkauan penanaman dapat diperluas.
Pengembangan ini sangat penting karena akan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Suksesnya riset ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor gandum dan membuka peluang peningkatan pendapatan petani.
Tantangan dan Harapan Riset Gandum
Riset pengembangan bibit gandum yang dapat tumbuh di berbagai ketinggian merupakan tantangan besar bagi Unand. Namun, keberhasilannya akan memberikan kontribusi besar bagi Indonesia.
Selain tantangan teknis, riset ini juga membutuhkan dukungan pendanaan dan kolaborasi antar peneliti. Kerjasama antar disiplin ilmu, seperti pertanian, biologi, dan teknologi, akan sangat penting untuk mencapai keberhasilan.
Kementan dan Kemendikbudristek diharapkan dapat memberikan dukungan penuh terhadap riset ini, baik dari segi pendanaan maupun fasilitas. Dukungan tersebut akan mempercepat proses riset dan meningkatkan peluang keberhasilan.
Jika riset ini berhasil, Indonesia dapat mengurangi bahkan menghilangkan ketergantungan pada impor gandum. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional dan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
Keberhasilan pengembangan bibit gandum unggul yang adaptif terhadap berbagai kondisi geografis akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia. Riset ini tidak hanya berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara luas.