Undana Kupang Bangun Laboratorium Hutan Raksasa di Pulau Timor: Investasi untuk Pendidikan dan Konservasi
Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang membangun laboratorium hutan di Pulau Timor sebagai investasi jangka panjang untuk pendidikan kehutanan dan pelestarian lingkungan NTT, yang mencakup area di Desa Lelogama dan Desa Kaerani.
Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisiatif membangun laboratorium hutan raksasa di Pulau Timor. Laboratorium ini, yang juga berfungsi sebagai hutan pendidikan, akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian kehutanan di NTT. Inisiatif ini diprakarsai oleh Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Undana dan diusulkan oleh Dr. Ir. Lusia Sulo Maripan. Pembangunan laboratorium ini menjawab pertanyaan apa (pembangunan laboratorium hutan), siapa (Undana Kupang), di mana (Desa Lelogama dan Desa Kaerani, Kabupaten Kupang), kapan (dimulai tahun 2024), mengapa (meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian kehutanan serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan), dan bagaimana (dengan membangun fasilitas pendidikan, penelitian, dan konservasi).
"Inisiatif strategis ini bukan sekadar pemenuhan regulasi, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk mencetak lulusan kehutanan yang kompeten dan berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan NTT," ujar Dr. Ir. Lusia Sulo Maripan, Ketua Tim Pengusul Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus- Hutan Pendidikan Undana.
Pembangunan laboratorium hutan ini merupakan langkah penting bagi Undana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kehutanan. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan akan tercipta lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga memiliki pengalaman praktis dalam pengelolaan hutan dan konservasi lingkungan.
Laboratorium Hutan: Pusat Pendidikan dan Penelitian Kehutanan
Dua lokasi terpilih untuk laboratorium hutan ini adalah Desa Lelogama di Kecamatan Amfoang Selatan dan Desa Kaerani di selatan Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang. Kedua lokasi ini memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. Kawasan ini didominasi oleh pohon Ampupu, spesies endemik Pulau Timor yang menjadi daya tarik utama.
Selain kekayaan flora, laboratorium hutan ini juga kaya akan fauna endemik. Populasi kuskus, ayam hutan, dan berbagai jenis burung endemik Pulau Timor menjadikan lokasi ini sangat ideal untuk penelitian biodiversitas.
Keanekaragaman hayati yang melimpah ini akan menjadi modal berharga bagi penelitian dan konservasi. Mahasiswa akan memiliki akses langsung ke ekosistem alami untuk melakukan pengamatan, penelitian, dan praktik langsung di lapangan.
Lebih dari sekadar laboratorium, hutan pendidikan ini akan menjadi pusat penelitian multidisiplin bagi para akademisi dan peneliti dari berbagai bidang ilmu terkait.
Fasilitas dan Infrastruktur Pendukung
Untuk mendukung fungsi laboratorium hutan secara optimal, berbagai fasilitas dan infrastruktur akan dibangun. Fasilitas pendidikan dan penelitian yang memadai akan menjadi prioritas utama.
Selain itu, akan dibangun pula infrastruktur pendukung seperti area perkemahan dan penginapan untuk menunjang kegiatan belajar dan penelitian yang intensif. Fasilitas manajemen hutan yang berkelanjutan juga akan menjadi fokus utama.
Sebagai bentuk komitmen terhadap konservasi, laboratorium hutan ini akan dilengkapi dengan fasilitas konservasi dan rehabilitasi hutan. Potensi pengembangan ekowisata dan edukasi juga akan dipertimbangkan untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dengan adanya laboratorium hutan ini, diharapkan akan tercipta sinergi antara pendidikan, penelitian, konservasi, dan pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Hal ini sejalan dengan komitmen Undana untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di NTT.
Laboratorium hutan di Pulau Timor ini bukan hanya sebuah laboratorium biasa, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan pendidikan dan pelestarian lingkungan di Nusa Tenggara Timur. Dengan fasilitas lengkap dan potensi sumber daya alam yang melimpah, laboratorium ini diharapkan dapat menjadi pusat unggulan bagi pendidikan dan penelitian kehutanan di Indonesia.