Unhas Sambut Ramadhan: Penguatan Spiritual dan Akademik di Tengah Bulan Suci

Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Gerakan Unhas Mengkaji dan Salat Berjamaah (GUMSB) untuk memperkuat spiritual dan akademik mahasiswa menjelang Ramadhan, menekankan pentingnya konsistensi ibadah dan pengamalan nilai-nilai Al-Quran.

Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan, menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah dengan menyelenggarakan Gerakan Unhas Mengkaji dan Salat Berjamaah (GUMSB). Program ini diluncurkan pada Jumat, 28 Februari 2024, bertujuan untuk memperkuat aspek spiritual dan akademik mahasiswa Unhas. Inisiatif ini melibatkan Direktorat Kemahasiswaan Unhas dan menghadirkan kajian-kajian Islami serta kegiatan keagamaan lainnya untuk sivitas akademika.

Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, menekankan pentingnya keseimbangan antara kesuksesan duniawi dan spiritual. Beliau berharap GUMSB dapat membentuk individu yang berhasil di kedua bidang tersebut. "Kehadiran GUMSB dapat menjadikan peserta sebagai individu yang meraih keberhasilan di dunia sekaligus sebagai bentuk ibadah menuju 'terminal akhir kehidupan'," ujar Rektor Unhas.

Lebih lanjut, Rektor Jamaluddin Jompa juga berharap agar program ini dapat membantu mahasiswa mendalami makna Al-Quran sebagai kebenaran ilmiah yang hakiki. Beliau mengajak seluruh mahasiswa untuk merenungkan ciptaan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan dan pembelajaran. "Kita harus menjadi orang-orang yang memikirkan ciptaan Allah di setiap mata pelajaran dan merasakan kedahsyatan Allah SWT dalam kehidupan ini," tegasnya.

Direktur Kemahasiswaan Unhas, Abdullah Sanusi, menjelaskan bahwa GUMSB akan dilaksanakan secara intensif selama bulan Ramadhan. Direktorat Kemahasiswaan berencana mengisi bulan suci dengan berbagai kegiatan produktif untuk mahasiswa. "Kami berharap mahasiswa bisa lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan syiar di Unhas," kata Abdullah Sanusi.

Salah satu kegiatan dalam GUMSB adalah kajian yang disampaikan oleh Ustadz Arifuddin Ahmad dengan tema "Marhaban Yaa Ramadhan". Dalam kajiannya, Ustadz Arifuddin menyoroti pentingnya konsistensi dalam beribadah, bukan hanya di awal Ramadhan saja. Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat ibadah sepanjang waktu, bukan hanya pada momen-momen tertentu.

Ustadz Arifuddin Ahmad juga menekankan pentingnya menjaga konsistensi shalat Subuh, yang merupakan kewajiban, dibandingkan hanya bersemangat menjalankan shalat Tarawih. "Bahkan kadang kala, semangat menjalankan Shalat Tarawih jauh lebih besar dibandingkan dengan Shalat Subuh, yang secara hukum bersifat wajib,” ujarnya. Beliau mengajak seluruh peserta untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menurut Ustadz Arifuddin, Ramadhan seharusnya menjadi momentum kegembiraan dan kesempatan untuk mengembalikan kefitrahan diri. Hal ini sejalan dengan tujuan GUMSB untuk meningkatkan pemahaman keagamaan dan pengamalan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

GUMSB perdana di semester genap ini disambut dengan antusiasme tinggi dari civitas akademika Unhas. Kegiatan ini direncanakan akan digelar sebanyak 12 kali selama Ramadhan, dengan jadwal rutin setiap pekan. Hal ini menunjukkan komitmen Unhas dalam memberikan dukungan bagi mahasiswa untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan selama bulan suci Ramadhan.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa Unhas, baik dari segi spiritual maupun akademik. Dengan menggabungkan kajian keagamaan dan kegiatan-kegiatan produktif, GUMSB diharapkan dapat membentuk generasi muda yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata komitmen Unhas dalam membentuk karakter mahasiswa yang unggul dan berintegritas, tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam aspek spiritual dan sosial.

Dengan adanya GUMSB, Unhas berharap dapat menciptakan lingkungan kampus yang kondusif untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan mahasiswa, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan bekal iman dan ilmu pengetahuan yang mumpuni.