Unimed Wisuda 1.416 Lulusan, Rektor Tekankan Pentingnya Kolaborasi di Dunia Kerja
Rektor Unimed menekankan pentingnya kemampuan kolaborasi bagi lulusan dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang kompetitif dan terus berkembang.
Universitas Negeri Medan (Unimed) baru saja mewisuda 1.416 lulusannya pada Rabu, 19 Februari 2024 di Medan. Dalam pidatonya, Rektor Unimed, Prof. Baharuddin, menyampaikan pesan penting terkait kesiapan lulusan memasuki dunia kerja. Beliau menekankan bahwa kemampuan kolaborasi merupakan keahlian yang sangat dibutuhkan saat ini.
Sebanyak 1.416 lulusan tersebut terdiri dari berbagai program studi, termasuk 479 lulusan Program Pascasarjana dan Profesi Guru, 121 dari Fakultas Ilmu Pendidikan, 98 dari Fakultas Bahasa dan Seni, 97 dari Fakultas Ilmu Sosial, 243 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 164 dari Fakultas Teknik, 105 dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan 109 dari Fakultas Ekonomi. Prof. Baharuddin berharap para lulusan ini siap menghadapi persaingan yang ketat di dunia kerja.
Selain kolaborasi, Rektor Unimed juga menyinggung sejumlah keahlian lain yang krusial bagi para lulusan. "Dunia kerja juga butuh sosok yang memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah, mampu bekerja sama secara teamwork, kemampuan negosiasi, manajemen waktu, mampu mengambil keputusan penting, mampu mengendalikan emosi, dan mampu berpikir kritis," tambah Prof. Baharuddin.
Kolaborasi dan Keahlian Abad 21
Prof. Baharuddin mendorong para wisudawan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, selalu adaptif terhadap perubahan, dan terus meningkatkan kemampuan diri. Pesan ini sejalan dengan tuntutan dunia kerja modern yang dinamis dan kompetitif. Ia juga meminta para lulusan untuk memberikan kontribusi positif bagi Unimed, baik berupa masukan, kritik konstruktif, maupun ide-ide kreatif dan solutif.
Rektor juga mengingatkan pentingnya menjaga nama baik almamater. "Bekerja dengan tulus ikhlas dengan tetap menjaga wibawa dan martabat insan akademis khususnya sebagai keluarga besar Unimed. Kami mohon maaf apabila upaya kami untuk memberikan layanan akademik selama saudara semua studi di Unimed masih terdapat kekurangan," katanya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Unimed dalam mencetak lulusan yang berkualitas dan berintegritas.
Dalam orasi ilmiahnya, Ketua Senat Unimed, Prof. Syawal Gultom, turut menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi guru profesional. "Yakinlah lima tahun ke depan kalau seorang guru tidak mampu menguasai teknologi, dia tak akan terpakai lagi," tegasnya. Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan.
Guru Profesional: Teladan dan Pendidik
Prof. Syawal Gultom mendefinisikan guru profesional sebagai sosok yang mampu menjadi teladan dan contoh bagi lingkungannya. Ia menekankan pentingnya kejujuran dan integritas dalam profesi keguruan. "Guru jangan sekalipun pernah berbohong, jika itu dilakukan maka selamanya murid tak akan percaya lagi. Guru boleh salah, tapi guru tidak boleh bohong," pesannya. Amanat ini menjadi pengingat penting bagi para guru untuk selalu memegang teguh nilai-nilai etika dan moral.
Profesi guru, menurut Prof. Gultom, memiliki keistimewaan karena peran mereka sebagai pendidik. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai moral siswa. Oleh karena itu, guru profesional harus memiliki kompetensi yang mumpuni, baik dalam bidang akademik maupun kepribadian.
Wisuda Unimed tahun ini menjadi momentum penting bagi para lulusan untuk memasuki dunia kerja. Pesan-pesan yang disampaikan oleh Rektor dan Ketua Senat Unimed menekankan pentingnya kolaborasi, penguasaan teknologi, dan integritas sebagai kunci kesuksesan di masa depan. Para lulusan diharapkan mampu menjadi kontributor positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.