UPTD Nilam Suri Batam: Modifikasi Perilaku untuk Klien Rentan

UPTD Nilam Suri Batam menerapkan program modifikasi perilaku berbasis teori Skinner dan teori sosial kognitif untuk membantu anak jalanan, pengamen, pengemis, dan ABH agar dapat beradaptasi dengan lingkungan sosial yang lebih baik.

UPTD P2PMKS Nilam Suri Kota Batam, Kepulauan Riau, telah menjalankan program modifikasi perilaku untuk membantu klien rentan, termasuk anak di bawah 18 tahun. Program ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilakukan? Modifikasi perilaku. Siapa yang dibantu? Anak jalanan, pengamen, pengemis, dan ABH. Di mana? UPTD Nilam Suri Batam. Kapan? Sepanjang tahun 2024. Mengapa? Untuk meningkatkan potensi individu dan kepatuhan pada norma sosial. Bagaimana? Melalui pelatihan keterampilan sosial, terapi, dan pendidikan agama.

Kepala UPTD P2PMKS Kota Batam, Efryadi, menjelaskan bahwa modifikasi perilaku bertujuan meningkatkan potensi individu dan kepatuhan klien terhadap norma sosial positif. Program ini didasarkan pada teori Skinner (behavior therapy) dan teori sosial kognitif, membantu klien menemukan sudut pandang baru dan merespon situasi secara lebih efisien. "Kami membantu klien untuk menemukan sudut pandang baru, bertindak yang lebih efektif dan berespon terhadap situasi secara lebih efisien. Klien akan belajar dari pengamatan dan interaksi sosial, contohnya untuk beribadah dengan baik dan berbicara dengan sopan," ujarnya.

Program ini mencakup pelatihan keterampilan sosial seperti musik dan terapi seni, serta keterampilan hidup sehat seperti mengaji dan belajar mata pelajaran sekolah. Tujuan utamanya adalah menurunkan atau menghilangkan perilaku maladaptif dan meningkatkan perilaku adaptif. Data menunjukkan bahwa UPTD Nilam Suri telah menangani 66 anak di bawah 18 tahun pada tahun 2024, terdiri dari 20 anak jalanan, 31 pengamen, 12 pengemis, dan 3 anak berhadapan dengan hukum.

UPTD Nilam Suri Batam memiliki pendekatan khusus untuk membina anak jalanan, pengamen, pengemis, dan ABH. Mereka diberikan pemahaman agar tidak kembali ke jalanan, serta dilatih keterampilan sosial dan keterampilan hidup seperti mengaji dan belajar mata pelajaran sekolah. "Banyak klien yang bisa menerima dan menerapkan perubahan setelah keluar dari UPTD Nilam Suri. Hal tersebut tergantung kepada penerimaan klien tersebut terhadap program yang ada," ungkap Kepala UPTD.

Selain modifikasi perilaku, UPTD Nilam Suri juga menawarkan pembinaan fisik melalui olahraga ringan, pembinaan spiritual dengan mendatangkan tokoh agama, dan pembinaan mental melalui konseling dengan psikolog. Metode pembinaan disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah masing-masing individu. Tidak semua klien mendapatkan seluruh jenis pembinaan.

Program ini menekankan pentingnya adaptasi sosial dan peningkatan kesempatan hidup bagi klien setelah keluar dari UPTD. Dengan pendekatan komprehensif ini, UPTD Nilam Suri berharap dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi para kliennya, membekali mereka dengan keterampilan dan dukungan yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Berbagai metode pembinaan diterapkan secara terintegrasi untuk memastikan keberhasilan program. Hal ini menunjukkan komitmen UPTD Nilam Suri dalam memberikan layanan yang holistik dan responsif terhadap kebutuhan klien yang beragam. Suksesnya program ini bergantung pada tingkat penerimaan dan partisipasi aktif dari para klien.

• Modifikasi Perilaku (berbasis teori Skinner dan teori sosial kognitif)
• Pelatihan Keterampilan Sosial (musik, terapi seni)
• Pembinaan Spiritual (tokoh agama)
• Pembinaan Fisik (olahraga ringan)
• Pembinaan Mental (konseling psikolog)
• Keterampilan Hidup Sehat (mengaji, belajar mata pelajaran sekolah)

Dengan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, UPTD Nilam Suri Batam berupaya untuk memberikan solusi yang berkelanjutan bagi masalah kesejahteraan sosial, khususnya bagi anak-anak dan remaja rentan di Kota Batam. Harapannya, para klien dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat dan memiliki kesempatan hidup yang lebih baik di masa depan.