Utusan Khusus Presiden Ajak Perantau Riau Bersinergi Bangun Bangsa
Utusan Khusus Presiden, Muhammad Mardiono, mengajak perantau Riau bersinergi dengan pemerintah untuk membangun daerah dan bangsa, melalui pengukuhan Persatuan Masyarakat Riau Indonesia (PMRI).
Jakarta, 4 Mei 2024 - Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono, menyerukan sinergi antara perantau dan pemerintah dalam membangun Indonesia. Ajakan ini disampaikan pada acara pengukuhan Persatuan Masyarakat Riau Indonesia (PMRI) di Jakarta, Minggu lalu. Acara tersebut dihadiri oleh pejabat penting, termasuk Gubernur Riau dan wakil Gubernur Bangka Belitung, serta anggota DPR RI.
Mardiono menekankan pentingnya perantau untuk membangun jejaring nasional yang kuat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan persatuan dan mendorong kontribusi aktif dalam pembangunan. "Kami mendorong para perantau dapat memupuk tali silaturahmi secara nasional sehingga bersatu padu, berkontribusi, dan bersinergi dengan pemerintah membangun bangsa, sehingga cita-cita pembangunan nasional dapat tercapai," tegasnya.
Ia juga menyoroti kekayaan keunikan dan kearifan lokal setiap daerah di Indonesia. Potensi ini, menurut Mardiono, perlu diintegrasikan untuk memperkaya pembangunan nasional secara menyeluruh. Dengan demikian, pembangunan tidak hanya terfokus pada satu wilayah, melainkan merata dan berkelanjutan.
Potensi Perantau Riau dalam Pembangunan Nasional
Pengukuhan PMRI disambut baik oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid. Ia melihat PMRI sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mendata dan mengkomunikasikan berbagai tantangan pembangunan. Abdul Wahid berharap perantau Riau dapat menjadi duta pembangunan dalam berbagai bidang, tidak hanya budaya, tetapi juga toleransi dan ekonomi.
Abdul Wahid menambahkan, "Sumbangsih dari para perantau Riau yang tersebar di tanah air dan luar negeri, sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan di Riau. Kolaborasi dengan PMRI ini sangat diperlukan untuk membangun Riau ke depannya." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya peran diaspora Riau dalam kemajuan daerah asal mereka.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana, dan Anggota Komisi X DPR RI dari Riau, Karmila Sari, juga hadir memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif PMRI. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung peran serta perantau dalam pembangunan.
Ketua Umum PMRI, Rusli Effendi, menyatakan bahwa organisasi ini dibentuk untuk berkontribusi dan berkolaborasi dalam pembangunan bangsa. PMRI, yang berdiri sejak 2023 dengan tagline "Raga di Rantau, Jiwa di Riau", bertujuan untuk mempersatukan dan memajukan kesejahteraan masyarakat Riau di seluruh Indonesia.
Peran Strategis PMRI dan Potensi Perantau
Dengan jumlah anggota diperkirakan lebih dari 2.000.000 orang, PMRI memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan antara perantau dan pemerintah. Organisasi ini diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan penggalangan sumber daya untuk pembangunan. PMRI juga dapat berperan dalam menyebarkan informasi dan mengadvokasi kepentingan masyarakat Riau di perantauan.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melibatkan diaspora dalam pembangunan nasional. Pemerintah menyadari bahwa perantau memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada kemajuan daerah asal dan negara secara keseluruhan. Keterlibatan aktif perantau dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Keberadaan PMRI diharapkan dapat menjadi contoh bagi organisasi perantau lainnya di Indonesia. Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, perantau dapat menjadi penggerak utama pembangunan dan kemajuan bangsa.
Melalui pengukuhan PMRI, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih kuat antara perantau dan pemerintah dalam membangun Indonesia. Hal ini akan mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.