Wabup Lombok Timur Imbau Sekolah Inovatif Rayakan Kelulusan, Hindari Hura-Hura
Wakil Bupati Lombok Timur meminta sekolah-sekolah untuk berinovasi dalam merayakan kelulusan siswa, menghindari kegiatan hura-hura yang dapat mengganggu ketertiban dan merugikan siswa.
Wakil Bupati Lombok Timur, Edwin Hadiwijaya, mengimbau sekolah-sekolah di wilayahnya untuk lebih inovatif dalam merayakan kelulusan siswa. Imbauan ini disampaikan sebagai upaya pencegahan kegiatan hura-hura yang seringkali terjadi saat pengumuman kelulusan, seperti corat-coret seragam dan konvoi kendaraan. Hal ini disampaikan langsung oleh beliau di Lombok Timur pada Rabu, 7 Mei 2024.
Menurut Wabup, kegiatan perayaan kelulusan yang berlebihan dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum. Beliau menekankan pentingnya perayaan yang positif dan edukatif, bukan sekadar meriah semata. "Ini sebagai upaya untuk menghindari para siswa yang mengekspresikan kegembiraannya secara berlebihan yang justru berdampak kurang baik bagi sekolah dan siswa itu sendiri," ujar Edwin Hadiwijaya.
Wabup menyarankan agar sekolah mengganti tradisi hura-hura dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti doa bersama atau kegiatan positif lainnya yang mendorong kreativitas dan produktivitas siswa. Beliau juga memberikan alternatif lain, yaitu kegiatan wisata edukatif di wilayah Lombok Timur sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian lokal.
Sekolah Diminta Ciptakan Perayaan Kelulusan yang Bermanfaat
Edwin Hadiwijaya menegaskan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan suasana perayaan kelulusan yang positif dan bermanfaat bagi siswa. Beliau mengingatkan agar sekolah menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif, baik bagi siswa maupun lingkungan sekitar. "Sekolah harus memiliki inovasi yang baik saat pelepasan kelulusan siswanya, tak meski digelar meriah, tetapi kegiatannya bersifat positif dan edukasi," tegasnya.
Lebih lanjut, Wabup juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan beban biaya yang ditanggung oleh orang tua siswa dalam merayakan kelulusan. Beliau berharap agar sekolah dapat merencanakan kegiatan perpisahan yang tidak memberatkan secara finansial bagi siswa dan keluarga mereka. "Jangan fokus dengan acara perpisahan yang bisa memberatkan orang tua siswa itu sendiri. Apalagi sampai mengeluarkan sejumlah uang yang dirasakan membebani siswa, itu tidak baik bagi sekolah," imbuhnya.
Wabup juga memberikan perhatian khusus pada potensi dampak negatif dari kegiatan perayaan kelulusan yang berlebihan. Beliau menekankan pentingnya pengawasan dan pencegahan agar tidak terjadi kegiatan yang merugikan siswa dan masyarakat. "Pesan saya sekali lagi, sekolah jangan membiarkan siswa merayakan kelulusan secara berlebihan, apalagi mengarah ke hal yang negatif," pesannya.
Koordinasi dengan Pihak Terkait untuk Pengawasan
Untuk memastikan imbauan ini dijalankan, Wakil Bupati Lombok Timur menyatakan akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) untuk jenjang SD dan SMP, serta dengan UPT Dikpora NTB untuk jenjang SMA/SMK. Koordinasi ini bertujuan untuk mengingatkan seluruh sekolah agar mencegah siswa melakukan kegiatan corat-coret seragam atau konvoi kendaraan saat merayakan kelulusan.
Selain itu, koordinasi juga akan dilakukan dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan dan pengamanan guna mencegah aksi-aksi yang tidak terpuji dari para siswa saat merayakan kelulusan. "Kami juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan dan pengamanan, terhadap para siswa yang melakukan aksi tak terpuji ketika merayakan kelulusan," pungkas Edwin Hadiwijaya.
Dengan adanya imbauan dan koordinasi ini, diharapkan perayaan kelulusan siswa di Lombok Timur dapat berlangsung aman, tertib, dan lebih bermanfaat bagi siswa serta masyarakat.