Wagub NTT Tekankan Pembangunan Inklusif untuk Perempuan dan Disabilitas
Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menekankan pentingnya pembangunan masyarakat yang inklusif untuk melindungi kelompok rentan, seperti perempuan dan penyandang disabilitas, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2025.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, dalam sebuah diskusi memperingati Hari Perempuan Internasional (HPI) pada 8 Maret 2025 di Kupang, menekankan pentingnya pembangunan masyarakat yang berbasis inklusif. Pernyataan ini disampaikan di hadapan 17 lembaga lokal inklusif yang menginisiasi acara tersebut. Beliau menjelaskan bahwa pembangunan inklusif memastikan pemenuhan hak dan perlindungan kelompok rentan, termasuk perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Pembangunan yang berkelanjutan dan adil bagi semua lapisan masyarakat menjadi fokus utama.
Menurut Wagub Johni, momentum HPI menjadi pengingat pentingnya kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi perempuan dan penyandang disabilitas. Pemerintah, tegasnya, memiliki kewajiban untuk memastikan regulasi yang inklusif dan mengawasi implementasinya secara langsung di masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang adil dan setara bagi semua warga NTT.
Lebih lanjut, Wagub Asadoma menyampaikan tekadnya untuk mendukung penuh pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas dalam pembangunan NTT. Komitmen ini selaras dengan visi Dasa Cita Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2025-2030 yang memprioritaskan pemberdayaan perempuan dan kaum milenial. Pembangunan berkelanjutan membutuhkan kontribusi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk kelompok yang selama ini mungkin kurang terwakili.
Pembangunan Berbasis Inklusi: Wujud Keadilan dan Kesetaraan
Wagub Johni Asadoma menegaskan bahwa pembangunan inklusif bukan sekadar slogan, melainkan komitmen nyata untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan. Pemerintah Provinsi NTT berkomitmen untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas dalam pengembangan potensi diri. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa dengan kesempatan yang memadai, penyandang disabilitas dapat berkontribusi besar bagi keluarga, masyarakat, dan negara. Potensi yang dimiliki oleh kelompok rentan ini perlu dimaksimalkan untuk kemajuan bersama.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas merupakan bagian integral dari pembangunan berkelanjutan di NTT. Dengan memberikan akses yang sama terhadap pendidikan, pelatihan, dan kesempatan kerja, pemerintah berupaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Partisipasi aktif perempuan dan penyandang disabilitas dalam pembangunan akan memperkaya perspektif dan solusi dalam mengatasi berbagai tantangan.
Pemerintah Provinsi NTT menyadari pentingnya peran serta semua pihak dalam mewujudkan pembangunan inklusif. Kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat sipil sangat penting untuk memastikan bahwa program-program pemberdayaan berjalan efektif dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Komitmen bersama ini menjadi kunci keberhasilan dalam membangun NTT yang lebih maju dan inklusif.
Dukungan Penuh untuk Pemberdayaan Perempuan dan Disabilitas
Dalam sambutannya, Wagub Johni juga menyampaikan ucapan selamat Hari Perempuan Internasional 2025 kepada seluruh perempuan di NTT. Ia menekankan bahwa peringatan HPI bukan hanya seremonial belaka, melainkan momentum untuk terus memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan. Perjuangan untuk kesetaraan gender dan hak-hak penyandang disabilitas merupakan perjuangan yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen bersama.
Komitmen pemerintah untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan disabilitas diwujudkan melalui berbagai program dan kebijakan. Pemerintah berupaya untuk menyediakan akses yang lebih mudah bagi perempuan dan disabilitas terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan disabilitas.
Wagub Asadoma berharap agar momentum HPI dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan gender dan hak-hak penyandang disabilitas. Dengan demikian, pembangunan di NTT dapat berjalan secara inklusif dan berkelanjutan, sehingga kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua warga. Dengan memberikan akses yang setara terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik, pemerintah berharap dapat memberdayakan perempuan dan penyandang disabilitas untuk mencapai potensi maksimal mereka dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Dengan demikian, pembangunan inklusif di NTT tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk aksi nyata yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang adil, setara, dan sejahtera bagi semua warganya.