Wakil Ketua MPR Ingatkan Pariwisata Bali Tidak Boleh Rakus Lahan
Wakil Ketua MPR, Edhie Baskoro Yudhoyono, menekankan pentingnya keseimbangan lingkungan dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Bali.
Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, atau yang akrab disapa Ibas, mengingatkan bahwa sektor pariwisata tidak boleh rakus terhadap lahan. Ibas menekankan pentingnya keseimbangan antara kegiatan bisnis, kelestarian lingkungan, dan kepentingan masyarakat. Hal ini disampaikan Ibas dalam kuliah umum bertema “Dari Alam ke Dunia: Keberkahan Bali untuk Masa Depan Bangsa” di Universitas Udayana, Bali, pada Senin (19/5).
Ibas memahami betul dampak pandemi Covid-19 terhadap Bali. Menurutnya, saat ini Bali masih dalam proses penyesuaian akibat efisiensi anggaran dan penghematan besar. Oleh karena itu, potensi yang ada harus dimanfaatkan secara bijak dengan mengedepankan keadilan bagi masyarakat, baik dalam aspek bisnis, adat, kelestarian lingkungan, maupun inklusivitas untuk semua pihak.
Politisi ini menekankan bahwa Bali memiliki potensi besar untuk menjadi simbol masa depan Indonesia. Potensi ini harus dikelola dengan memperhatikan tiga aspek penting, yaitu national connectivity (konektivitas nasional), regional cycle (siklus regional), dan global cycle (siklus global).
Tiga Aspek Penting Pengembangan Bali
Ibas menjelaskan pentingnya konektivitas nasional untuk memastikan Bali terintegrasi dengan baik dalam perekonomian Indonesia. Hal ini mencakup infrastruktur yang memadai, seperti bandara, pelabuhan, dan jalan, serta kebijakan yang mendukung mobilitas barang dan jasa antar daerah.
Siklus regional juga memegang peranan krusial dalam pengembangan Bali. Bali perlu memperkuat kerja sama dengan daerah-daerah lain di sekitarnya, baik dalam bidang pariwisata, perdagangan, maupun investasi. Sinergi antar daerah ini akan menciptakan efek berganda yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Bali dan wilayah sekitarnya.
Selain itu, Ibas juga menyoroti pentingnya siklus global dalam pengembangan Bali. Bali harus mampu bersaing di pasar global dengan menawarkan produk dan layanan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Hal ini mencakup pengembangan pariwisata berkelanjutan, promosi budaya lokal, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Peran DPR/MPR dalam Memajukan Bali
Sebagai wakil rakyat, Ibas berkomitmen untuk terus memperjuangkan agar Bali semakin siap mendunia. Ia menegaskan bahwa DPR/MPR RI akan terus berupaya agar “Bali and the New Bali” lebih siap mendunia sebagai destinasi yang lebih maju, lestari, dan ramah untuk semua.
Ibas mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawal berbagai program dan kebijakan yang dapat mendorong kemajuan dan pertumbuhan Bali. Ia meyakini bahwa Bali memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi bangsa. "Kami di DPR/MPR RI terus memperjuangkan agar Bali and the New Bali lebih siap mendunia sebagai destinasi yang lebih maju, lestari, dan ramah untuk semua," kata Ibas.
Bali memiliki beragam aset budaya yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan, seperti tari kecak, legong, dan barong. Selain itu, Bali juga memiliki pusat UKM yang beragam, kuliner nusantara yang kaya, serta potensi sebagai pusat kesehatan dan destinasi wisata sehat.
Potensi Bali sebagai Penggerak Ekonomi Bangsa
Ibas optimis bahwa Bali dapat menjadi penyumbang multiplier ekonomi bangsa, menjadi pusat kerja sama, green eco culture tourism, dan investasi. Bali memiliki energi, pangan, dan pesona alam yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Ibas menambahkan bahwa Bali memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan energi terbarukan. Pemanfaatan energi surya, angin, dan биомасса dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menciptakan lapangan kerja baru.
Selain itu, Bali juga memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pertanian organik dan berkelanjutan. Produk-produk pertanian organik Bali memiliki nilai jual yang tinggi di pasar internasional dan dapat meningkatkan pendapatan petani.
Dengan potensi yang dimilikinya, Bali diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi bangsa dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan Indonesia.
Dengan menjaga keseimbangan antara pariwisata, lingkungan, dan masyarakat, Bali dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh pihak.