Wali Kota Kupang Dukung Terciptanya Kota Sadar Inklusif untuk Semua
Wali Kota Kupang, Christian Widodo, berkomitmen menciptakan kota inklusif yang ramah bagi perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas, dengan fokus pada hak, kesetaraan, dan pemberdayaan.
Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Christian Widodo, menyatakan komitmennya untuk mendukung terciptanya kota yang sadar inklusif bagi seluruh warganya selama masa kepemimpinannya (2025-2030). Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi memperingati Hari Perempuan Sedunia 2025 di arena Car Free Day El Tari Kupang, Sabtu lalu. Diskusi ini membahas pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi semua kelompok masyarakat, termasuk perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Wali Kota Chris menekankan bahwa perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas merupakan kelompok rentan terhadap kekerasan dan diskriminasi. Oleh karena itu, visi pemerintahannya adalah membangun "rumah bersama yang aman, modern, berbudaya, tangguh, dan sejahtera bagi kita semua." Komitmen ini diwujudkan melalui upaya menciptakan kota yang sadar inklusif, memperhatikan aspek hak-hak perempuan (women’s right), kesetaraan (equality), dan pemberdayaan (empowerment).
Langkah konkrit yang diambil meliputi program pemberdayaan perempuan dengan memperhatikan kuota perempuan dalam setiap bantuan dan pelatihan dari pemerintah kota. Selain itu, Pemerintah Kota Kupang juga telah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kota Ramah Anak untuk mendukung terciptanya kota yang aman bagi anak-anak. Upaya ini menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan visi kota inklusif yang melindungi dan memberdayakan seluruh warganya.
Mewujudkan Kota Inklusif di Kupang
Wali Kota Kupang, Christian Widodo, menjelaskan lebih lanjut tentang komitmennya dalam menciptakan kota inklusif. Beliau menekankan pentingnya memperhatikan tiga aspek utama: hak-hak perempuan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan. "Dalam hal pemberdayaan perempuan, sudah dirancang beberapa program. Nantinya juga setiap bantuan dan pelatihan dari pemkot harus memperhatikan kuota perempuan," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen untuk memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Selain program pemberdayaan perempuan, Pemerintah Kota Kupang juga berfokus pada penyediaan fasilitas umum yang ramah bagi penyandang disabilitas. Aksesibilitas menjadi prioritas utama untuk memastikan partisipasi penuh penyandang disabilitas dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah juga berkomitmen untuk membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan khusus.
Kerjasama antar berbagai pihak juga menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan kota inklusif. "Pemerintah harus berkolaborasi, selain government to government, tapi juga harus membuka ruang kolaborasi dengan komunitas, yayasan, dan lembaga internasional dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju kota inklusif," ungkap Wali Kota Kupang, Serena Francis. Kolaborasi ini akan memperkuat upaya menciptakan kota yang benar-benar inklusif.
Dukungan untuk Kelompok Rentan
Dalam rangka mewujudkan kota yang ramah dan inklusif, Pemerintah Kota Kupang juga memberikan perhatian khusus pada kelompok rentan, termasuk anak-anak dan penyandang disabilitas. Seperti yang disampaikan oleh Wali Kota Kupang, "Bicara tentang perempuan hari ini, berarti kita juga bicara tentang penyandang disabilitas dan anak-anak." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam menciptakan kota yang adil dan setara bagi semua.
Komitmen untuk menciptakan kota ramah anak diwujudkan melalui pengajuan Ranperda Kota Ramah Anak. Ranperda ini diharapkan dapat memberikan perlindungan dan kesempatan yang lebih baik bagi anak-anak di Kota Kupang. Sementara itu, komitmen untuk mendukung penyandang disabilitas diwujudkan melalui penyediaan fasilitas umum yang aksesibel dan kesempatan kerja yang setara.
Pemerintah Kota Kupang menyadari bahwa membangun kota inklusif membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai organisasi masyarakat, lembaga internasional, dan sektor swasta akan terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, Kota Kupang diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mewujudkan inklusivitas.
Dengan komitmen yang kuat dari Pemerintah Kota Kupang dan kolaborasi berbagai pihak, Kota Kupang diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan setara bagi semua warganya. Langkah-langkah yang telah dan akan diambil menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan visi kota yang aman, modern, berbudaya, tangguh, dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.