Wamendikbudristek: Bahasa Mandarin, Jembatan Menuju Masa Depan Indonesia
Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendikbudristek) mendorong pembelajaran bahasa Mandarin sebagai jembatan kemajuan ekonomi, budaya, dan politik Indonesia di masa depan.
Purwokerto, 10 April 2024 (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendikbudristek), Fajar Riza Ul Haq, menyatakan bahwa bahasa Mandarin akan menjadi jembatan penting bagi kemajuan Indonesia di berbagai sektor, termasuk budaya, ekonomi, dan politik. Pernyataan ini disampaikan saat peresmian Pusat Bahasa Mandarin di Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua School) Purwokerto, Jawa Tengah.
Dalam kunjungannya, Wamendikbudristek memberikan apresiasi kepada Yayasan Putera Harapan atas inisiatifnya dalam memperkenalkan multibahasa, khususnya bahasa Mandarin. Beliau menekankan pentingnya penguasaan bahasa Mandarin sebagai kunci untuk membuka peluang di masa depan, mengingat pertumbuhan ekonomi dunia yang bergeser ke Asia Timur, khususnya Tiongkok sebagai mitra strategis Indonesia. "Kami melihat ini adalah bahasa yang akan menjadi salah satu jembatan kebudayaan, juga secara ekonomi, bahkan mungkin politik," ujar Wamendikbudristek.
Pemerintah, lanjut Wamendikbudristek, sangat mendukung sekolah-sekolah swasta yang memiliki visi sejalan dengan cita-cita pendidikan nasional, seperti Puhua School yang telah berhasil memadukan pembelajaran tiga bahasa: Indonesia, Mandarin, dan Inggris, serta bahasa daerah. Sekolah ini dinilai sebagai cerminan semangat keberagaman Indonesia, sejalan dengan program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam pembangunan karakter.
Penguasaan Bahasa Mandarin: Investasi Masa Depan
Wamendikbudristek mengakui bahwa sekolah yang fokus mengajarkan bahasa Mandarin masih terbatas di Indonesia. Oleh karena itu, inisiatif Puhua School dinilai sangat penting. Beliau menambahkan bahwa penguasaan bahasa Mandarin akan sangat membantu siswa Indonesia dalam melanjutkan studi atau bekerja di Tiongkok. "Ini inisiatif yang sangat penting karena kita melihat sekarang memang pertumbuhan ekonomi dunia itu memang sekarang bergeser ke Asia Timur, tentu salah satu kiblatnya adalah China, dan China merupakan salah satu mitra strategis pemerintah Indonesia. Jadi kita sangat berkepentingan kalau semakin banyak putra-putri kita belajar, studi ke China, tentu akan sangat menjembatani banyak hal," jelasnya.
Pemerintah, kata Wamendikbudristek, telah menyediakan berbagai beasiswa, baik melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi maupun Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), untuk mendukung siswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, termasuk Tiongkok. Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dan beasiswa unggulan lainnya juga tersedia. Dengan menguasai bahasa Mandarin, siswa akan memiliki keunggulan dalam mendaftar ke perguruan tinggi di Tiongkok, dan pemerintah siap membantu dalam hal pembiayaan.
"Nah, artinya kalau anak-anak sudah punya modal bahasa sebagai jembatan komunikasi ke dunia luar, itu modal penting. Jadi kalau sudah menguasai bahasa Mandarin misalnya, tentu sangat mudah untuk mereka bisa mendaftar ke sekolah-sekolah di China misalnya, tinggal bagaimana pembiayaannya bisa kita carikan solusi lewat mekanisme LPDP misalnya atau berbagai skema beasiswa yang lain," tambah Wamendikbudristek.
Dukungan Pemerintah terhadap Pembelajaran Bahasa Mandarin
Selain meresmikan Pusat Bahasa Mandarin dan gedung baru di Puhua School, Wamendikbudristek juga mengunjungi SDN Kraji 1 dan SMP Negeri 8 Purwokerto, serta menghadiri pengukuhan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mendukung program-program yang mendorong keberagaman dan penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Mandarin.
Kesimpulannya, pemerintah Indonesia sangat mendukung upaya peningkatan pembelajaran bahasa Mandarin di sekolah-sekolah. Hal ini dilihat sebagai investasi penting untuk masa depan Indonesia, mengingat peran strategis Tiongkok dalam perekonomian global dan hubungan bilateral kedua negara. Penguasaan bahasa Mandarin akan membuka berbagai peluang bagi generasi muda Indonesia di kancah internasional.