Warga Jaksel Dapat Pelatihan Tata Boga dan Las Listrik Gratis!
Pemerintah Jakarta Selatan menggelar pelatihan kerja gratis di bidang tata boga dan las listrik melalui 'Mobile Training Unit' (MTU) untuk meningkatkan kompetensi warga.
Warga Jakarta Selatan (Jaksel) kini memiliki kesempatan emas untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jaksel menghadirkan program pelatihan kerja gratis di berbagai bidang, termasuk tata boga dan las listrik. Program ini dijalankan melalui 'Mobile Training Unit' (MTU) yang akan berkeliling ke berbagai kecamatan di wilayah Jaksel.
Inisiatif ini diluncurkan sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mempersiapkan warga menghadapi tantangan dunia kerja dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Pelatihan ini terbuka bagi seluruh warga Jaksel yang ingin meningkatkan keterampilannya, baik untuk mencari pekerjaan maupun untuk berwirausaha. Kepala PPKD Jakarta Selatan, Budi Karlia, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat.
Pelatihan tata boga dan las listrik merupakan dua dari sembilan kejuruan yang ditawarkan melalui program MTU ini. Kejuruan lainnya meliputi tata busana, tata rias, teknik pendingin/AC, teknik sepeda motor, teknik komputer, operator komputer, dan desain grafis. Dengan tersedianya berbagai pilihan kejuruan, program ini diharapkan dapat menjangkau berbagai minat dan bakat warga Jaksel.
Peluang Emas Tingkatkan Keterampilan Warga Jaksel
Program pelatihan melalui MTU ini dirancang untuk memberikan pelatihan intensif kepada peserta. Durasi pelatihan mencapai 160 jam pelajaran atau sekitar 20 hari kerja. Pelatihan dilaksanakan di lokasi yang mudah diakses warga, bahkan bisa di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri, asalkan memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Syarat utama untuk mengikuti pelatihan ini adalah kesediaan warga untuk menyediakan lokasi pelatihan yang memadai dan mengumpulkan minimal 10 peserta per kejuruan. Hal ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan kelancaran proses pelatihan. Dengan demikian, warga diharapkan berinisiatif untuk mengajak tetangga atau kerabat mereka untuk mengikuti pelatihan bersama.
Dengan adanya program ini, warga Jaksel tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk mengikuti pelatihan kerja. Hal ini tentu sangat membantu, terutama bagi warga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi warga untuk mempelajari keterampilan baru yang dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.
Komitmen PPKD Jaksel dalam Pengembangan SDM
Budi Karlia menekankan komitmen PPKD Jaksel untuk terus melatih warga Jakarta agar menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di dunia usaha dan industri. "Kami PPKD Jakarta Selatan berkomitmen untuk terus melatih warga Jakarta menjadi tenaga kerja yang kompeten," katanya.
Selain program MTU, PPKD Jaksel juga menyelenggarakan Pelatihan Kerja Reguler Angkatan 1 Tahun Anggaran 2025. Pelatihan ini tersedia dalam tiga kategori durasi, yaitu 240, 360, dan 560 jam pelajaran. Tercatat sebanyak 220 peserta mengikuti Pelatihan Kerja Reguler Angkatan 1 Tahun Anggaran 2025 ini.
Program pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Jakarta Selatan. Dengan keterampilan yang mumpuni, warga Jaksel diharapkan dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah.
Adanya pelatihan ini juga membuka peluang bagi warga untuk berwirausaha. Dengan menguasai keterampilan tertentu, warga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Program MTU dan pelatihan reguler ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Pelatihan Kerja, Solusi Peningkatan Kompetensi dan Wirausaha
Program pelatihan yang ditawarkan oleh PPKD Jakarta Selatan ini tidak hanya sekedar memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga membuka jalan bagi warga untuk meningkatkan kompetensi dan bahkan berwirausaha. Dengan adanya pelatihan las listrik misalnya, warga dapat membuka usaha jasa perbaikan atau pembuatan barang-barang dari logam.
Sementara itu, pelatihan tata boga dapat membuka peluang bagi warga untuk membuka usaha kuliner, mulai dari skala rumahan hingga usaha yang lebih besar. Kedua keterampilan ini memiliki potensi pasar yang besar dan dapat menghasilkan pendapatan yang cukup menjanjikan. Dengan demikian, program pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga memberikan modal untuk meningkatkan taraf hidup.
Secara keseluruhan, program pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh PPKD Jakarta Selatan ini merupakan langkah yang sangat positif dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan warga. Program ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak warga Jakarta Selatan.