Waspada! BMKG Imbau Masyarakat Jateng Antisipasi Hujan Lebat Saat Mudik Lebaran 2025
BMKG memprakirakan potensi hujan sedang hingga tinggi di Jawa Tengah selama sepekan ke depan, bertepatan dengan arus mudik Lebaran 2025, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memonitor perkembangan cuaca.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan penting kepada masyarakat Jawa Tengah untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama sepekan ke depan. Periode ini bertepatan dengan arus mudik Lebaran 2025, sehingga kewaspadaan menjadi sangat penting bagi para pemudik dan masyarakat setempat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa meskipun kondisi cuaca di Jawa Tengah secara umum sudah mulai melandai dibandingkan beberapa pekan sebelumnya, potensi hujan lebat, sangat lebat, atau bahkan ekstrem dengan durasi singkat masih tetap ada. Hal ini disampaikan beliau di Semarang pada Minggu, 23 Maret 2025, saat audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. "Itulah yang terus kami monitor. Dan akan kami sampaikan potensi itu kurang lebih 2-3 hari sebelumnya," kata Dwikorita.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan informasi terkini melalui aplikasi Info BMKG. Aplikasi ini menyediakan informasi cuaca detail, termasuk di jalur-jalur mudik dan di setiap desa. Informasi yang dinamis ini akan terus diperbarui secara otomatis jika terjadi perubahan kondisi cuaca.
Hujan Lebat Diprediksi di Beberapa Wilayah Jawa Tengah
Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah antara tanggal 23 hingga 27 Maret 2025. Wilayah Jawa Tengah bagian tengah, khususnya di sekitar pegunungan, diperkirakan akan mengalami curah hujan yang tinggi pada periode dasarian III Maret hingga dasarian I April 2025. Selain itu, potensi rob juga diprediksi akan terjadi di sebagian wilayah Pantai Utara (Pantura) pada tanggal 29 Maret 2025.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, juga menyampaikan bahwa prakiraan cuaca dari BMKG menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat pada puncak arus mudik, yaitu antara tanggal 26 hingga 28 Maret 2025. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk dengan menyiagakan personel gabungan di lapangan dan pos terpadu pemantauan arus mudik di jalur-jalur yang berpotensi rawan.
Meskipun potensi hujan lebat cukup tinggi, operasi modifikasi cuaca untuk saat ini masih dinilai belum diperlukan. Namun, jika terjadi perubahan cuaca yang signifikan dan mengganggu aktivitas masyarakat selama perayaan Lebaran, maka modifikasi cuaca akan dipertimbangkan. "Sementara belum. Kan sudah mulai landai, kecuali hujan terus tidak berhenti-henti, ganggu lebaran, akan kita lakukan. Insya Allah tidak ada," jelas Gubernur Luthfi.
Antisipasi Curah Hujan Tinggi dan Kesiapsiagaan Bencana
Selain memberikan informasi cuaca secara berkala, upaya antisipasi dampak curah hujan tinggi juga dilakukan. Tim gabungan dari tingkat provinsi hingga desa disiagakan selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah membentuk desa tanggap bencana, dengan melibatkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan mempersiapkan kesiapsiagaan bahkan untuk penyandang disabilitas. Program ini telah menjadi model bagi provinsi lain.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memonitor perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG. Dengan kesiapsiagaan dan informasi yang akurat, diharapkan masyarakat Jawa Tengah dapat menghadapi potensi hujan lebat selama musim mudik Lebaran 2025 dengan lebih aman dan nyaman.
Langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan oleh pemerintah diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari potensi hujan lebat tersebut. Kesiapsiagaan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat penting untuk memastikan kelancaran arus mudik dan keselamatan para pemudik.