Waspada! BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Wilayah Sulawesi Utara
BMKG memperingatkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di delapan daerah Sulawesi Utara hingga 27 April 2025, imbauan waspada bencana hidrometeorologi dikeluarkan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di delapan wilayah Sulawesi Utara. Peringatan ini disampaikan menyusul analisis kondisi dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya potensi cuaca ekstrem. Peringatan tersebut berlaku hingga 27 April 2025, berdampak pada aktivitas masyarakat dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama, menyampaikan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat dan pemerintah daerah. "BMKG mengeluarkan imbauan kewaspadaan cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi hingga 27 April 2025," kata Dhira Utama dalam keterangannya di Manado, Kamis. Imbauan ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem tersebut.
Analisis BMKG menunjukkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap potensi cuaca ekstrem ini. Kondisi atmosfer yang labil, kelembaban udara tinggi, dan adanya fenomena seperti anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif, gelombang Low Freguency, gelombang Kelvin, dan Madden Julien Oscillation (MJO) semuanya berkontribusi pada peningkatan aktivitas konvektif yang memicu hujan lebat.
Wilayah Terdampak dan Imbauan Kesiapsiagaan
Delapan daerah di Sulawesi Utara diprediksi akan mengalami dampak dari cuaca ekstrem ini. Daerah-daerah tersebut meliputi Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Masyarakat di daerah-daerah ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
BMKG menyarankan agar masyarakat dan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hal ini terutama penting di daerah-daerah dengan topografi curam, bergunung, atau bertebing yang rentan terhadap longsor dan banjir. Pentingnya pemantauan informasi cuaca secara berkala juga ditekankan.
Dhira Utama juga menekankan pentingnya pemantauan informasi cuaca secara berkala dan detail. "Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah di Sulawesi Utara agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap peningkatan curah hujan dan angin kencang," ungkapnya. Informasi cuaca terkini dan peringatan dini dapat diakses melalui kanal informasi BMKG Sam Ratulangi Manado.
Penjelasan Fenomena Atmosfer yang Mempengaruhi Cuaca
BMKG menjelaskan beberapa fenomena atmosfer yang berkontribusi pada potensi hujan lebat dan angin kencang. Anomali OLR negatif menunjukkan adanya peningkatan aktivitas konvektif di atmosfer. Gelombang Low Freguency yang persisten juga berkontribusi pada kondisi ini. Selain itu, gelombang Kelvin dan MJO yang melintasi wilayah Sulawesi Utara memperkuat potensi hujan lebat.
Lebih lanjut, potensi terbentuknya pola belokan angin (shearline), kondisi labilitas atmosfer yang labil, dan kelembaban udara yang tinggi hingga lapisan atas atmosfer mendukung pertumbuhan awan hujan yang intens. Kombinasi faktor-faktor inilah yang meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi yang lama, disertai kilat/petir dan angin kencang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Penting untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci untuk meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG melalui berbagai kanal resmi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi. Keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Peringatan dini dari BMKG ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan guna meminimalisir dampak negatif dari potensi hujan lebat dan angin kencang. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam menghadapi situasi ini.