Waspada! BPBD Tanjungpinang Imbau Masyarakat Pesisir Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Serangan Buaya
BPBD Tanjungpinang mengimbau warga pesisir untuk waspada terhadap serangan buaya setelah insiden seorang warga diterkam di Sungai Ladi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengimbau masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan buaya. Imbauan ini dikeluarkan menyusul insiden yang menimpa seorang warga bernama Rahmad (40), yang diterkam buaya saat mencari kepiting di perairan Sungai Ladi pada Minggu (18/5). Kejadian ini menjadi perhatian serius mengingat potensi bahaya yang mengintai warga yang beraktivitas di wilayah pesisir.
Kepala BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin, menyampaikan bahwa pihaknya meminta masyarakat, termasuk anak-anak, untuk mengurangi aktivitas di lokasi kejadian. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya serangan buaya yang dapat membahayakan keselamatan warga. BPBD juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang diperlukan.
"Kami minta masyarakat termasuk anak-anak, mengurangi aktivitas di lokasi kejadian itu, karena khawatir kembali diserang buaya," ujar Muhammad Yamin. BPBD Tanjungpinang juga menegaskan kesiapan mereka untuk menerima laporan dari warga selama 1 × 24 jam jika terjadi kemunculan buaya di kawasan pemukiman.
Antisipasi dan Sosialisasi Gencar Dilakukan
BPBD Tanjungpinang bersama Dinas Pemadam Kebakaran akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi bahaya buaya di wilayah pesisir. Selain itu, mereka juga akan melakukan pemantauan intensif di kawasan-kawasan yang rawan kemunculan buaya. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko serangan buaya terhadap warga.
Lurah Kampung Bugis, Rita Siswati, membenarkan bahwa salah seorang warganya menjadi korban serangan buaya saat mencari kepiting di Sungai Ladi. Korban mengalami luka serius di bagian bahu dan pergelangan tangan akibat gigitan buaya tersebut. Setelah mendapatkan perawatan di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, korban telah diperbolehkan pulang.
Rita Siswati juga berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Ia mengimbau warganya untuk lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di kawasan pesisir. Keselamatan diri harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan yang dilakukan di lingkungan yang berpotensi memiliki risiko bahaya.
Kondisi Korban dan Imbauan Kewaspadaan
Rahmad (40), korban serangan buaya di Sungai Ladi, mengalami luka cukup serius dan mendapatkan 24 jahitan di bagian bahu dan pergelangan tangan. Meskipun demikian, ia beruntung dapat selamat dari serangan tersebut dan kini telah kembali ke rumahnya setelah mendapatkan perawatan medis yang memadai.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Tanjungpinang, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di dekat perairan. Buaya merupakan hewan liar yang dapat menyerang manusia jika merasa terancam atau terganggu.
BPBD Tanjungpinang mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas di perairan yang diketahui sebagai habitat buaya, terutama pada saat-saat tertentu seperti saat air pasang atau saat kondisi lingkungan kurang mendukung. Jika terpaksa harus beraktivitas di wilayah tersebut, lakukanlah dengan sangat hati-hati dan selalu waspada terhadap potensi bahaya yang ada.
Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah dan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman di lingkungan tempat tinggal mereka.