Waspada DBD! Dinkes Rejang Lebong Laporkan Peningkatan Kasus
Dinas Kesehatan Rejang Lebong melaporkan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan meminta warga waspada dengan melakukan PSN dan 3M Plus.
Rejang Lebong, Bengkulu, 05/03/2025 (ANTARA) - Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi ancaman di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melaporkan peningkatan kasus yang signifikan, dan meminta seluruh warga di 15 kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Peningkatan kasus ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra. Dalam keterangannya pada Rabu, 05 Maret 2025, ia menyatakan bahwa jumlah penderita DBD hingga akhir Februari 2025 telah melampaui 30 orang. Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Maret.
"Kasus DBD ini banyak ditemukan pada musim hujan seperti sekarang," ujar Dhendi, "warga Rejang Lebong diminta untuk mewaspadainya agar tidak terjangkit."
Antisipasi Penyebaran dan Pencegahan DBD
Dinkes Rejang Lebong menyadari seriusnya situasi ini dan tengah berupaya keras untuk mengantisipasi penyebaran lebih lanjut serta mencegah jatuhnya korban jiwa. Penyebab utama DBD adalah nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di tempat-tempat penampungan air, baik yang bersih maupun genangan air di sekitar rumah, bahkan di pakaian yang digantung lembap.
Untuk mencegah penyebaran, Dinkes Rejang Lebong mendorong masyarakat untuk aktif melakukan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Selain itu, penerapan langkah 3M Plus juga sangat penting, yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas. Penambahan bubuk abate di tempat penampungan air juga sangat disarankan.
Tidak hanya mengandalkan kesadaran masyarakat, Dinkes Rejang Lebong juga berperan aktif. Melalui 21 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan, sosialisasi upaya penanganan dan pencegahan DBD terus dilakukan. Petugas kesehatan juga secara berkala melakukan pemantauan di lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Gejala DBD dan Kasus Sebelumnya
Penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala DBD agar dapat segera mendapatkan penanganan medis. Gejala umum meliputi demam tinggi, lemas, sakit kepala hebat, nyeri di bagian belakang mata, sakit otot dan sendi, hilang nafsu makan, mual dan muntah, serta munculnya bintik-bintik atau ruam pada kulit.
Sebagai gambaran, pada tahun 2024, Kabupaten Rejang Lebong mencatat angka penderita DBD yang cukup tinggi, yaitu 435 kasus. Yang lebih memprihatinkan, tiga orang meninggal dunia akibat penyakit ini.
Dengan meningkatnya kasus DBD di awal tahun 2025 ini, kewaspadaan dan tindakan pencegahan dari seluruh lapisan masyarakat di Rejang Lebong sangatlah krusial untuk mencegah meluasnya wabah dan melindungi kesehatan masyarakat.